28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

FINX Sasar Masyarakat Unbank di Indonesia

duniafintech.com – FINX, merupakan startup berbasis teknologi keuangan (financial technology/fintech) asal Malaysia yang mencoba menggunakan teknologi blockchain untuk membangun platform perbankan digital terdesentralisasi.

Baca juga : Bitcoin dan Kripto Populer Lain Laporkan Kenaikan Harga

Produk utama yang ditawarkan FINX adalah decentralized exchange dalam satu aplikasi. Ini dilihat akan memudahkan dan membuat nyaman para pengguna, tak hanya untuk bertransaksi mata uang kripto, tetapi pula menukarkan uang fiat-kripto dan sebaliknya. Nyaman, karena private key akun Anda tidak disimpan pada aplikasi, tetapi oleh Anda sendiri.

Perusahaan ini menawarkan tiga kemampuan utama. Pertama, pengguna dapat membeli kripto dengan dengan kartu kredit atau transfer bank. Kedua, memperdagangakan kripto dengan exchange yang dikembangkan oleh FINX sendiri (built in exchange), dan Ketiga, bisa menarik dana kripto menjadi uang uang fiat di sejumlah jaringan ATM.

Untuk yang terakhir ini tentu saja lebih mempermudah pengguna yang ingin lebih lebih cepat menarik tunai atas kripto yang dimilikinya, kapan dan di mana saja. FINX memanfaatkan teknologi blockchain untuk membangun platform perbankan digital terdesentralisasi (decentralized digital banking platform).

Masyarakat dunia akan menikmati manfaat menggunakan platform buatan FINX, karena mampu meningkatkan inklusi keuangan di antara masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan. Bagi yang sudah terbiasa dengan layanan perbankan, mereka mampu mengatur aset keuangan mereka (digital dan fiat) secara transaparan, aman dan efisien.

Alan Wee selaku CEO FINX mengatakan bahwa FINX akan menjembatani antara nasabah dan bank dalam satu aplikasi. Dengan kata lain, memampukan bank memperluas jangkauan pasar mereka, baik yang sudah terbiasa dengan uang fiat dan uang kripto.

FINX menambahkan, menurut G20, saat ini adalah lebih dari 2,5 miliar jiwa di dunia yang belum tersentuh layanan keuangan termasuk perbankan. Di sisi lain, bank yang ingin membuka kantor cabang secara fisik memerlukan modal yang tidak kecil dengan pengembalian yang lama pula, jika bisa terbangun. Ketiadaan akses ke layanan keuangan adalah satu dari sekian banyak penyebab meningkatnya kemiskinan.

“Nah, dalam 9 Principles and the Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) disebutkan bahwa Inovasi adalah bagian penting dari inklusi keuangan dunia ini. Ditegaskan, setiap negara harus mendukung inovasi keuangan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses keuangan, seperti dengan menggunakan ponsel cerdas yang penyebarannya lebih luas daripada bank itu sendiri. Saya pikir di sinilah FINX berperan serta,” katanya.

Inovasi juga berkait erat dengan prinsip lainnya, yaitu Empowerment, yakni penguatan pengetahuan masyarakat melalui sejumlah edukasi keuangan yang sistematis. Secara definitif, ini yang disebut sebagai kecakapan keuangan (financial literacy), yakni kemampuan dasar mengetahui tentang layanan dan produk keuangan.

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU