JAKARTA – Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia, memprediksi bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami penurunan jangka pendek jika Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan minggu ini.
Dilansir Bloombergtechnoz, Goldman Sachs memproyeksikan penurunan harga emas dalam jangka pendek jika bank sentral Amerika Serikat (The Fed) hanya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan pekan ini
Meskipun demikian, para analis Goldman Sachs tetap optimis terhadap prospek emas dalam jangka panjang. Mereka berpendapat bahwa siklus pelonggaran kebijakan moneter The Fed secara keseluruhan akan mendorong peningkatan kepemilikan Exchange-Traded Fund (ETF) emas dan pada akhirnya akan menaikkan harga emas.
“Kami melihat beberapa penurunan taktis pada harga emas berdasarkan skenario dasar ekonom kami tentang pemotongan 25 basis poin oleh The Fed pada Rabu, namun kami memperkirakan peningkatan bertahan pada kepemilikan ETF — dan juga harga emas — dari siklus pelonggaran The Fed,” ujar para analis Goldman Sachs.
Goldman Sachs : Ancaman Penurunan Harga Emas di Tengah Antisipasi Kebijakan The Fed
Prediksi ini didasarkan pada keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan pasar akan memperkuat dolar AS, yang secara historis memiliki korelasi negatif dengan harga emas. Ketika dolar AS menguat, emas menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan dan menekan harga.
Namun, para analis juga menekankan bahwa penurunan harga emas kemungkinan hanya bersifat sementara. Mereka berpendapat bahwa faktor-faktor fundamental yang mendukung emas, seperti ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya permintaan investasi, akan terus mendorong harga emas naik dalam jangka panjang.
Investor dan pelaku pasar emas disarankan untuk mencermati keputusan The Fed minggu ini dan mempertimbangkan dampaknya terhadap harga emas dalam jangka pendek dan panjang.
