JAKARTA, duniafintech.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan pendapatan dari imbalan jasa e-commerce (e-commerce service fee) dari ShopTokopedia (gabungan TikTok Shop-Tokopedia) sebesar Rp266,6 miliar untuk periode Februari 2024 hingga Juni 2024.
Secara rinci, pada kuartal-II 2024, Tokopedia Shop menghasilkan e-commerce service fee bersih sebesar Rp157 miliar pada periode April-Juni 2024. Sementara itu, pada periode Februari dan Maret 2024, GoTo memperoleh Rp109,6 miliar.
Pada Januari 2024, GoTo menerima penyelesaian transaksi investasi sebesar US$1,5 miliar dari TikTok. Dengan demikian, TikTok Shop Indonesia resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang kini dinamai Tokopedia Shop.
Pada kuartal pertama 2024, GoTo melakukan divestasi kepemilikan layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics dikeluarkan dari konsolidasi laporan keuangan Grup sejak Mei 2024. Hal ini tidak mempengaruhi GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang tersedia melalui aplikasi Gojek, yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
Rugi Bersih GoTo Turun
Selain itu, GoTo mencatatkan penurunan rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk pada semester I-2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Laporan keuangan GOTO menunjukkan rugi bersih berkurang 62,3% menjadi Rp2,7 triliun per Juni 2024, dari rugi bersih sebesar Rp7,16 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam pernyataan resminya, manajemen GOTO menyatakan bahwa kinerja perusahaan didukung oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat On-Demand Services (ODS atau Gojek), peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman, serta pengelolaan beban usaha yang disiplin.
Pendapatan Bersih GoTo Naik 12,4%
Per Juni 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp7,74 triliun, naik 12,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada Juni 2023 sebesar Rp6,88 triliun. Peningkatan pendapatan bersih ini signifikan mengingat sejak Januari 2024, Tokopedia sudah tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan GOTO, sementara tahun lalu Tokopedia masih terkonsolidasi.
Pendapatan terbesar dalam enam bulan pertama tahun ini berasal dari imbalan jasa sebesar Rp2,93 triliun atau 38% dari total pendapatan bersih. Segmen pendapatan bersih dengan pertumbuhan tertinggi adalah pendapatan jasa pinjaman dari lini bisnis GoTo Financial (GTF), yang melonjak 662% menjadi Rp667 miliar, dibandingkan dengan Rp88 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan dari jasa pengiriman (delivery service) juga naik 174% menjadi Rp2,66 triliun dari Rp972 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca terus berita fintech Indonesia dan  kripto terkini hanya di duniafintech.com