25.3 C
Jakarta
Jumat, 19 April, 2024

GoTo dan Digitalisasi UMKM, Target Kemendag 250.000 UMKM

JAKARTA, duniafintech.com – Kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan GoTo (Gojek dan Tokopedia) targetkan digitalisasi UMKM di Indonesia.

Kementerian Perdagangan mengajak GoTo dan mentargetkan digitalisasi sebanyak 250.000 usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) melalui platform niaga elektronik atau niaga e-commerce.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan untuk mencapai target digitalisasi UMKM tersebut, pihaknya memperkuat kolaborasi GoTo (Gojek dan Tokopedia). Dia mencatat belanja daring terbukti mampu menghasilkan transaksi hingga Rp401 triliun, dengan digitalisasi UMKM terutama pedagang pasar rakyat.

“Untuk mewujudkan target sebanyak 250.000 UMKM terdigitalisasi, kami siap terus bekerjasama dengan PT GoTo. Saya yakin GoTo dapat berperan penting sebagai platform digital yang mengintegrasikan on-demand services melalui entitas-entitas di dalam perusahaan,” kata Zulkifli.

Dia mengungkapkan digitalisasi pasar rakyat UMKM merupakan salah satu tugas yang diamanatkan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan, dan diharapkan kolaborasi dengan GoTo dapat merealisasikan hal tersebut.

Baca juga: Digitalisasi UMKM jadi Sorotan, Dorong Kontribusi Ekonomi Kreatif

goto dan digitalisasi umkm

Kolaborasi Kemendag dan GoTo digitalisasi UMKM Harapkan Akses Konsumen Terhadap Barang yang Dijual Semakin Mudah

Hal ini penting dilakukan agar para pedagang pasar rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara daring.

Dia menambahkan pihaknya bekerjasama dengan berbagai loka pasar untuk membantu proses on boarding para pedagang ke dalam aplikasi. Salah satu yang sudah dilakukan yaitu kolaborasi dengan Tokopedia untuk mendorong pasar masuk ke dalam aplikasi Tokoperdia. Saat ini, program tersebut telah berjalan 10 pasar di seluruh Indonesia.

“Kerjasama dengan platform digital seperti Tokopedia mampu menyediakan wahana berjualan secara daring bagi Pasar Rakyat. Dengan digitalisasi, akses konsumen terhadap barang yang dijual akan semakin mudah, dengan akses yang mudah diharapkan para pedagang dapat terus meningkatkan transaksinya yang diperoleh para pedagang,” kata Zulkifli.

Masih terkait kolaborasi dengan GoTo demi digitalisasi UMKM, Zulkifli mengatakan pola belanja masyarakat di era perkembangan niaga elektronik mengalami perubahan karena pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan kenaikan konsumen yang berbelanja hanya melalui niaga elektronik dari sebesar 11 persen menjadi 25,5 persen di 2021.

Kemudian target digitalisasi karena menilai sebanyak 86,5 persen konsumen memilih marketplace sebagai tempat belanja daring dan sebanyak 23 persen UMKM telah terhubung dengan platform niaga elektronik, dan salah satunya di dalam aplikasi milik GoTo.

Dia menambahkan selama pandemi terjadi peningkatan digitalisasi alias konsumen yang bertransaksi secara daring melalui niaga elektronik, baik UMKM maupun pada salah satu aplikasi milik GoTo.

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah transaksi daring melalui niaga elektronik yang mencapai Rp401 triliun selama tahun 2021. Nilai ini meningkat 58 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, potensi pengguna niaga elektronik di Indonesia mencapai 88,1 persen (184 juta orang) dari total jumlah pengguna internet sebesar 210 juta orang di Indonesia.

“Untuk itu, potensi pasar yang sangat besar tersebut perlu dimanfaatkan oleh pedagang pasar rakyat dengan ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital sehingga pedagang dapat meningkatkan omsetnya melalui transaksinya secara daring,” ujar Zulkifli.

Baca juga: 6 Jurus Jitu Telkom Transformasi Digitalisasi UMKM 

Ajak GoTo selain untuk pacu digitalisasi UMKM, Zulkifli mengungkapkan Kementerian Perdagangan berupaya menjaga pasokan dan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting guna pengendalian inflasi.

Menurutnya pasar rakyat sebagai sarana perdagangan yang berperan dalam rantai distribusi komoditas menjadi fokus utama pemerintah mewujudkan pasar rakyat yang lebih berdaya saing baik dari aspek fisik maupun tata kelola SDM pedagang. Dan menilai kolaborasi dengan GoTo demi digitalisasi UMKM salah satu yang terpenting.

Dia menambahkan Kementerian Perdagangan juga telah menyusun sistem pendataan Pasar Rakyat di seluruh Indonesia melalui platform Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP). Melalui sistem ini, Kementerian Perdagangan dapat memonitor sarana perdagangan dan harga kebutuhan pokok di seluruh Indonesia.

Terkait ajak GoTo pacu digitalisasi UMKM, sehingga nantinya dapat digunakan dalam proses pengambilan kebijakan perdagangan. Informasi harga barang kebutuhan pokok juga tersedia melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang saat ini telah berjalan di 537 pasar.

Sehingga diharapkan dengan adanya kolaborasi Kemendag dengan GoTo, dapat mencapai target digitalisasi sebanyak 250.000 UMKM Indonesia.

“Kami juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjalankan pembayaran nontunai melalui program S.I.A.P QRIS yang telah berjalan di 217 pasar rakyat dan menjangkau 9,4 juta UMKM. Saya berharap niaga elektronik maupun perusahaan teknologi terus mengembangkan fitur-fitur yang dapat mendukung para pelaku usaha dan pedagang pasar,” kata Zulkifli.

Baca juga: Diskusi dengan Akademisi, OVO Bantu Pacu Digitalisasi UMKM di Indonesia

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE