28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

GOTO Ungkap Langkah Keberhasilan Bukukan Pendapatan Rp 3,65 T

JAKARTA – Data pada kuartal II-2024, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan prestasi.

GOTO berhasil menurunkan rugi bersih menjadi Rp 1,83 triliun dari Rp 3,29 triliun pada tahun lalu.

Keberhasilan itu didukung adanya langkah pemangkasan beban operasional.

Pemangkasannya hingga 40,8% menjadi Rp 2,59 triliun.

Selain itu,  pada kuartal II-2024 GOTO juga tercatat berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar 3,01% yoy menjadi Rp 3,65 triliun.

Sedangkan pada kuartal II-2023 sebesar Rp 3,55 triliun.

Pada kuartal II-2024, nilai transaksi bruto (GTV) Grup mengalami pertumbuhan sebesar 20% yoy.

Pertumbuhannya mencapai Rp 121,58 triliun dari Rp 96 triliun.

GTV inti group, yang mengecualikan merchant payment gateway, meningkat 54% yoy menjadi Rp 63,2 triliun.

Selanjutnya, terjadi peningkatan gross revenue yang mengalami kenaikan sebesar 39% yoy menjadi Rp 4,3 triliun.

Kemudian dari segi adjusted EBITDA grup juga berhasil mencatatkan prestasi membaik.

Nilainya berhasil mencapai angka 95% yoy menjadi minus Rp 70 miliar dari minus Rp 1,2 triliun.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Richard Jonathan Halim dalam risetnya memberikan sejumlah catatan.

Menurut Richard, GOTO mengalami peningkatan dari e-commerce service fee.

Hal itu juga mengalami peningkatan sebesar 43,29% qoq.

Kemudian e-commerce juga menyumbang ke pendapatan grup sebesar Rp 157,03 miliar dibandingkan kuartal lalu Rp 109,63 miliar.

Richard menjabarkan, pertumbuhan dari segmen fintech GOTO meningkat sebesar 27% yoy menjadi Rp 115,3 triliun dari Rp 90,48 triliun.

Selanjutnya dari take rate juga mengalami kenaikan sebesar 0,24% yoy.

Pendapatan take rate melonjak 210,6% yoy menjadi Rp 640 miliar dari Rp 206 miliar.

Pada segmen Adjusted EBITDA kata Richard, ditemukan progres menuju ke level positif.

Didukung dengan keberhasilan dalam menurunkan pengurangan kerugian sebesar 67% yoy menjadi Rp 168 miliar dari Rp 508 miliar.

“Pada segmen fintech didukung oleh tingkat consumer lending,” paparnya.

Richard mencontohkan, diantaranya produk buy now pay later (BNPL) dan pinjaman tunai.

Produk ini kata Richard, disalurkan kepada konsumen GOTO.

Sehingga total tingkat utang yang disalurkan bertumbuh 3,5 kali yoy menjadi Rp 3,5 triliun dari Rp 2,7 triliun.

GoTo Luncurkan Produk BNPL 

Sebagai strategi dalam memajukan perusahaan, GOTO pada periode Juni 2024 telah meluncurkan produk BNPL.

Produk ini digadang-gadang sebagai produk BNPL yang berfungsi sebagai metode pembayaran cicilan.

Terutama bagi para pengguna yang berbelanja di Shop Tokopedia pada platform TikTok.

Secara keseluruhan adjusted EBITDA positif menjadi pertimbangan utama.

Tapi, perkembangan dua kuartal tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal.

“Cash dari operasional juga memburuk,” terangnya.

Secara kuartalan sambung Richard dari minus Rp 81,68 miliar menjadi minus Rp 513,06 miliar.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU