31.7 C
Jakarta
Sabtu, 12 Oktober, 2024

Harga Bitcoin Akhir 2024 Siap Pecahkan Rekor Lagi? September Pemanasan, Oktober Ledakan!

JAKARTA – Trader kripto, Fyqieh Fachrur, memperkirakan bahwa harga Bitcoin (BTC) berpotensi melonjak mulai Oktober 2024, dan kemungkinan besar kripto terbesar ini akan mencatat rekor baru pada September mendatang. Prediksi ini tidak hanya didasarkan pada data historis, tetapi juga terkait keputusan suku bunga The Fed dalam pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada 18 September 2024.

Fyqieh menjelaskan bahwa saat ini Bitcoin berada dalam fase konsolidasi yang dikenal sebagai Re-Accumulation Range, yaitu fase teknikal yang menggambarkan kondisi di mana harga aset, seperti Bitcoin, bergerak dalam rentang yang relatif sempit setelah mengalami perubahan harga yang signifikan, baik naik maupun turun.

Pada tahap ini, harga cenderung bergerak datar atau sideways, dengan pelaku pasar kembali mengakumulasi aset sebelum pergerakan harga besar berikutnya, yang dapat menuju ke arah kenaikan (bullish) atau penurunan (bearish).

Fase ini biasanya terjadi setelah Bitcoin mengalami kenaikan tajam atau setelah fase distribusi di mana investor besar merealisasikan keuntungan. Ini dianggap sebagai masa di mana para pelaku pasar, terutama investor besar, kembali membangun posisi mereka sebelum terjadi pergerakan harga selanjutnya.

Berdasarkan pola historis, Re-Accumulation Range dapat berlangsung selama beberapa bulan dan sering kali diikuti oleh kenaikan harga signifikan apabila pasar menunjukkan sinyal bullish. Namun, jika kondisi tetap bearish, fase ini bisa berujung pada penurunan harga.

Potensi Kenaikan Harga Bitcoin pada Oktober 2024

Fyqieh menyebutkan bahwa dalam fase ini, Bitcoin cenderung bergerak dalam rentang yang tidak memiliki tren yang jelas, namun pola ini dapat mengindikasikan pergerakan besar yang akan datang, khususnya jika disertai volume perdagangan yang tinggi.

“Jika pola historis ini kembali terulang, Bitcoin berpotensi mengalami lonjakan harga pada Oktober 2024, seiring reaksi pasar setelah halving,” kata Fyqieh.

Pada siklus sebelumnya, Bitcoin berada dalam fase konsolidasi selama 224 hari sebelum akhirnya melonjak. Jika pola tersebut berulang, BTC bisa mencapai level tertinggi sepanjang masa (all-time high) pada akhir September 2024.

“Kenaikan ini juga diprediksi akan menarik minat investor ritel, yang dapat meningkatkan permintaan dan mendorong harga lebih tinggi,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga pada FOMC 18 September 2024.

Menurut data terbaru CME FedWatch Tool, ada peluang sebesar 65,5% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin dan 34,5% untuk pemotongan 50 basis poin. Fyqieh menilai bahwa keputusan The Fed ini akan menjadi faktor krusial yang mempengaruhi pergerakan Bitcoin dalam beberapa bulan ke depan.

“Jika The Fed menunda pemotongan suku bunga, harga Bitcoin bisa turun hingga US$55.000, menambah tekanan pada pasar,” jelasnya.

Level Kritis Harga Bitcoin

Fyqieh juga menambahkan bahwa secara teknikal, Bitcoin saat ini berada dalam tren bearish yang lebih besar. Pada 27 Agustus 2024, BTC sempat mencapai level US$64.000 tetapi gagal bertahan dan kini kembali di bawah US$60.000. Sentimen pasar jangka pendek masih cenderung bearish, dengan banyak trader yang mengambil posisi short.

Bulan September sering menjadi periode yang menantang bagi Bitcoin, dengan data historis menunjukkan rata-rata penurunan harga 5,64% selama 2013-2022. Namun, pada September 2023, Bitcoin berhasil mencatat kinerja positif untuk pertama kalinya sejak 2016, yang memberi sedikit optimisme di tengah pasar yang lesu.

Indikator Super Trend pada time frame 4 hari dan 2 hari menunjukkan bahwa level resistensi utama berada di sekitar US$68.000, membentuk batas atas pola wedge yang melebar dan menurun. Resistensi lainnya terletak di level US$64.500 dan US$62.900, yang saat ini berfungsi sebagai resistensi setelah penurunan harga baru-baru ini.

Di sisi support, area yang kuat berada di kisaran US$56.000 hingga US$57.000, dengan level support tambahan di US$58.000 dan antara US$60.000 hingga US$61.000. Jika harga Bitcoin jatuh di bawah rentang US$56.000–US$57.000, ada potensi penurunan lebih lanjut hingga US$53.000 atau lebih rendah, tergantung pada kondisi pasar yang berlaku.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU