Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan akan menembus rekor tertinggi baru di kisaran US$130.000 dalam beberapa minggu mendatang, didorong oleh sinyal teknikal bullish dan dukungan kuat dari data on-chain.
Saat ini, BTC tengah berusaha merebut kembali level psikologis penting di US$110.000, yang telah bertindak sebagai titik resistensi dalam beberapa sesi terakhir.
Harga Bitcoin Golden Cross dan Pola Fraktal: Sinyal Kuat Menuju US$130.000
Dikutip dari Kontan, 7 Juli 2025, Analisis teknikal dari TradingShot di platform TradingView menyebutkan bahwa Bitcoin saat ini menampilkan pola golden cross pada grafik empat jam—sebuah sinyal teknikal yang sering dikaitkan dengan tren naik berkelanjutan.
Saat ini, BTC bertahan di atas moving average (MA) 50 periode pada timeframe 4 jam, yang menjadi area support krusial. Jika level ini mampu dipertahankan, analis memperkirakan akan terjadi lonjakan harga signifikan.
TradingShot mencatat bahwa struktur harga Bitcoin saat ini mirip dengan pola yang terbentuk pada April hingga Mei 2024, ketika harga melonjak mendekati level 2.618 Fibonacci extension. Saat itu, pola “channel up” mengindikasikan pergerakan naik yang kuat setelah menembus serangkaian lower highs.
Jika pola ini kembali terjadi, BTC diproyeksikan mencapai US$130.000 pada awal Agustus, sejalan dengan level Fibonacci yang sama.
Level Harga Bitcoin Jadi Kunci Menurut Analisis On-Chain
Di sisi lain, analis kripto Ali Martinez dalam unggahan di X (sebelumnya Twitter) pada 5 Juli mengidentifikasi dua zona support penting berdasarkan data In/Out of the Money Around Price (IOMAP):
-
US$106.738 – Saat ini, sekitar 1,64 juta alamat masih memegang BTC di kisaran ini.
-
US$98.566 – Lebih dari 1,71 juta alamat tercatat memiliki BTC di level ini.
Kedua zona ini mencerminkan minat beli yang kuat, dan berpotensi menjadi bantalan jika harga BTC mengalami koreksi.
Mayoritas Investor Masih Cuan
Data on-chain juga menunjukkan bahwa 89,36% pemegang BTC masih dalam posisi profit, sementara hanya 10,36% berada dalam kerugian. Ini menunjukkan daya tahan investor di tengah volatilitas pasar.
Jika harga BTC kembali melemah, dua zona permintaan tadi diyakini akan menahan penurunan dan berpotensi memicu pembalikan arah menuju kenaikan kembali.