30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Bitcoin Lewati Rp932 Juta Setelah Peluncuran ETF di NYSE

Harga Bitcoin (BTC) terus naik. Harga Bitcoin sempat dijual Rp932 juta di marketplace Indodax, Kamis (21 Oktober 2021) dini hari. Hal ini terjadi semenjak peluncuran ETF.

ETF adalah suatu bentuk sistem investasi dimana jenis keamanan yang melacak indeks, sektor atau aset lainnya dan dapat dibeli atau dijual di bursa saham seperti saham biasa. Artinya ETF merupakan indeks suatu produk investasi yang didasari oleh Bitcoin. Bitcoin ETF telah diluncurkan di bursa saham New York Stock Exchanges (NYSE).

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin ETF yang sudah sah dan resmi di perdagangkan di Amerika Serikat pada hari Selasa lalu digadang gadang menjadi faktor utama mengapa harga Bitcoin bisa melejit sampai lebih dari Rp 900 juta.

“Bitcoin ETF ini menjadi harapan para investor agar bisa menggenjot volume perdagangan mata uang kripto. Hal ini tentu berdampak terhadap melonjaknya permintaan Bitcoin. Dengan demand yang terpengaruh oleh pemberitaan, tentu wajar saja harga Bitcoin bisa naik kembali diikuti oleh aset kripto lainnya yang juga bullish”, jelas Oscar Darmawan, Kamis (21 Oktober 2021).

Pada hari Selasa lalu, Bitcoin ETF untuk pertama kalinya di luncurkan di bursa Amerika Serikat, New York Stock Exchanges (NYSE). Pro Shares adalah perusahaan pertama yang memperdagangkan Bitcoin ETF berjangka di bawah ticker BITO.

Peluncuran ini terjadi karena SEC (U.S. Securities and Exchange Commission) akhirnya memberikan lampu hijau untuk perdagangan Bitcoin ETF Berjangka. Dengan restu yang diberikan oleh SEC ini, harga bitcoin pun terus meningkat bahkan mendekati harga all time high bitcoin yang sempat dicapai beberapa bulan yang lalu.

“VanEck, Invesco, Valkyrie, dan Galaxy Digital adalah beberapa perusahaan investasi yang telah mengajukan permohonan kepada SEC untuk menyusul Proshares meluncurkan Bitcoin ETF berjangka. Dengan semakin banyaknya perusahaan investasi yang ingin memperdagangkan Bitcoin ETF berjangka, saya pribadi berharap bahwa tren Bitcoin akan semakin naik nantinya karena perusahaan perusahaan sudah banyak yang terbuka kepada sistem ekonomi digital yang dibawa oleh Bitcoin dan kripto,” tambah Oscar.

Melihat gebrakan baru yang dibuat oleh SEC dan Proshares, bukan tidak mungkin di kemudian hari Bitcoin dan kripto bisa semakin luas diterima oleh masyarakat. Untuk itu, Oscar merasa bahwa momen ini adalah waktu yang tepat untuk orang yang belum mulai untuk berinvestasi di Bitcoin dan kripto untuk mulai belajar dan terjun langsung.

Hal ini membuat market cap aset kripto di seluruh dunia kembali menyentuh rekor baru dan harga tertinggi. Total market cap hingga kamis pagi ini mencapai USD2,6 triliun dimana market cap Bitcoin masih yang tertinggi USD1,24 triliun.

Oscar Darmawan, menjelaskan kenaikan harga Bitcoin secara year to year (Oktober 2020-Oktober 2021). Apabila menilik ke bulan Oktober 2020 satu Bitcoin hanya sebesar Rp 166 juta (dengan kurs rupiah hari ini), tentu harga Bitcoin sudah naik lebih dari 450% ke harga Bitcoin saat ini yaitu Rp 932 juta.

“Kabar new all time high ini tentu merupakan kabar yang menggembirakan untuk para investor. Pasalnya, setelah Bitcoin mengalami kenaikan dan penurunan yang cepat, Bitcoin belum menyentuh harga all time highnya yang sempat diraih pada bulan April lalu di angka $64,888 atau setara dengan Rp 916 juta.  Kenaikan harga dari Bitcoin ini nyatanya juga diikuti oleh mayoritas aset kripto lainnya yang menunjukkan tanda bahwa market aset kripto sedang bullish pada saat ini,” kata Oscar.

Fundamental Bitcoin yang bagus, ditambah dengan kepercayaan orang orang terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, tentu harga Bitcoin cenderung akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu ini bisa dijadikan suatu aset masa depan.

“Bitcoin bisa disimpan sebagai aset oleh siapa saja dan kapan saja. Di Indoneseia, Bitcoin dan crypto lain diatur oleh Kementerian Perdagangan dan BAPPEBTI sebagai regulator. Cukup dengan harga 10.000 rupiah saja, siapapun bisa langsung membeli aset kripto di Indodax,” tutupnya. (rls)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU