duniafintech.com – Bitcoin, mata uang digital yang kini ramai diperbincangkan dunia ini, pada Senin kemarin mengalami penurunan harga. Kondisi ini bagi sebagian pengguna mungkin momentum yang tidak diharapkan. Namun bagi orang-orang yang sangat ingin memiliki Bitcoin sejak lama, tapi bingung karena melihat harga per 1 BTC-nya dinilai tinggi saat itu, sekarang ini diprediksikan sebagai peluang emas untuk membeli dan mulai berinvestasi mata uang digital tersebut karena penurunan harga ini biasanya tidak berlangsung lama, kemudian kita dapat menjualnya saat harga naik kembali untuk mendapatkan keuntungan.
PREDIKSI HARGA DI MASA DEPAN
Sebagaimana yang dilansir dari futurism.com, Tom Lee, seorang ahli strategi Wall Street yang bekerja di Fundstrat, telah memperkirakan bahwa harga Bitcoin di masa depan akan terus meningkat secara eksponensial hingga mencapai $55.000 per BTC pada tahun 2022. Perkiraannya itu muncul dengan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi kelangkaan dan ketidakstabilan pasar.
Lee berpendapat bahwa:
Bitcoin itu memasukkan peran yang sebelumnya dimainkan emas dalam ekonomi. Ini merupakan toko kekayaan yang solid dan dapat diandalkan pada saat kita melihat resesi dan turbulensi pasar yang mempengaruhi penghematan orang dalam mata uang mereka sendiri. Hal ini terutama terjadi di negara-negara di mana pemerintah mengendalikan mata uang untuk mencapai efek yang diinginkan seperti yang terjadi di Cina dan Jepang.”
Jumlah Bitcoin yang terbatas, yaitu nantinya hanya akan ada 21 juta BTC di dunia, tentu saja juga ikut mempengaruhi kenaikan harga mata uang digital ini seiring permintaannya yang semakin melambung tinggi. Kenaikan Bitcoin telah begitu meteorik sehingga sangat berbeda dengan mata uang atau aset lainnya. Kejadian unik mungkin pernah juga kita dengar, yaitu pada bulan Mei tahun 2010, seorang pengembang membeli dua pizza seharga 10.000 Bitcoin. Ini, secara total, sekarang bernilai sekitar $25 juta, yang cukup untuk membeli Magna Carta yang berusia 720 tahun, mengingat produk tersebut terjual seharga $21 juta pada tahun 2007.
Baca juga: https://duniafintech.com/bursa-saham-mulai-menanggapi-bitcoin-dengan-serius/
Turun naiknya harga Bitcoin yang sangat fluktuaktif pada dasarnya adalah keadaan biasa bagi para pengguna atau trader Bitcoin. Di mana kondisi ini sama-sama bisa dijadikan momentum atau peluang emas yang menguntungkan ketika para pengguna Bitcoin bisa memanfaatkannya dengan baik, yakni membeli saat harga Bitcoin turun, dan menjualnya saat harga Bitcoin naik.
Suasti Atmastuti Astaman selaku Manager Bisnis Development dari Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id), ikut mengemukakan pendapatnya bahwa:
Koreksi harga yang terjadi saat ini memang sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi karena kenaikan harga Bitcoin di tahun 2017 ini memang meningkat secara sangat signifikan dalam kurun waktu beberapa minggu saja. Bila nanti aktivasi SegWit berjalan dengan lancar, ada kemungkinan harga Bitcoin akan kembali meningkat dengan cukup drastis, ditambah lagi dengan adanya kemungkinan bahwa tahun ini, Korea Selatan akan segera melegalkan Bitcoin di negaranya.”
Written by : Sintha Rosse