JAKARTA, 4 Januari 2025 – Sepanjang tahun 2024, harga emas dunia (XAU) terus mencetak rekor baru sebagai aset safe haven yang menjadi pilihan utama investor. Berdasarkan data dari Refinitiv, harga emas di pasar spot beberapa waktu lalu sempat ditutup menguat 0,71% di level USD 2.623,81 per troy ounce.
Selama setahun terakhir, harga emas melonjak hingga 27,21%, mencatat kenaikan tahunan tertinggi sejak 2010. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik dan pelonggaran kebijakan moneter global.
Rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 31 Oktober 2024, ketika harga emas mencapai USD 2.790,15 per troy ounce.
Faktor Pendorong Harga Emas
Menurut laporan Reuters, para analis memprediksi bahwa faktor-faktor yang mendorong penguatan emas pada 2024 kemungkinan besar akan terus berpengaruh pada 2025. Namun, kebijakan dari administrasi Trump, yang dapat memicu inflasi sekaligus memperlambat pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, tetap menjadi potensi hambatan.
Nicky Shiels, Kepala Strategi Logam di MKS PAMP SA, mengatakan, “Emas berada dalam tren bullish jangka panjang. Namun, pergerakannya pada 2025 kemungkinan tidak akan setajam tahun 2024.”
Shiels menambahkan bahwa ketakutan politik telah mereda setelah kemenangan Trump, tetapi tren pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan tetap berlanjut. “Namun, aktivitas ini kemungkinan akan berlangsung lebih diam-diam mengingat ancaman tarif yang dikeluarkan Trump terhadap negara-negara yang dianggap aktif melakukan de-dolarisasi,” ujarnya.
Outlook Emas pada 2025
Meskipun reli emas sempat terhenti pada November 2024 akibat euforia pasca pemilihan presiden AS yang menguatkan dolar, emas tetap diproyeksikan melanjutkan tren bullish. Sebagai aset lindung nilai, emas dianggap mampu menghadapi berbagai risiko, terutama yang berkaitan dengan ketegangan geopolitik global.
Tom Mulqueen, ahli strategi logam dari Citi Global Market, menyatakan, “Kami memprediksi pasar emas akan kembali menguat pada 2025. Faktor pendorongnya termasuk melemahnya pasar tenaga kerja di AS, suku bunga tinggi yang membebani pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan permintaan dari ETF.”
Kesimpulan
Emas terus menunjukkan daya tariknya sebagai aset safe haven di tengah dinamika global. Dengan tren bullish yang berlanjut, 2025 diperkirakan menjadi tahun yang tetap positif bagi emas, meskipun dengan potensi pergerakan yang lebih moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Investor diharapkan tetap memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global untuk menentukan strategi investasi terbaik.