27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Harga TON Terpengaruh Penangkapan CEO Telegram?

JAKARTA – Publik dibuat terperangah pasca Ceo Telegram Pavel Durov ditangkap, termasuk mempengaruhi harga TON?

Pendiri sekaligus CEO aplikasi chat Telegram itu ditangkap karena masuk dalam daftar subjek yang harus diamankan.

Ia ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis, pada Sabtu malam (24/8/2024) waktu setempat.

Pavel telah diincar dan diintai sejak awal menaiki pesawat.

Ia diketahui menggunakan jet dan diawasi dari awal penerbangan hingga diamankan saat mendarat di Prancis.

Pavel yang usai menggunakan jet pribadi dari Azerbaijan itu tak mengetahui akan langsung diamankan.

Harga TON Anjlok

Penangkapan Durov ini menyebabkan harga TON, aset kripto asli TON Network yang terkait dengan Telegram turun lebih dari 15% selama 24 jam terakhir.

Jatuh dari harga US$6,80 sebelum laporan tersebut muncul ke harga saat ini US$5,88 menurut data Coinmarketcap.

Mengapa Durov Ditangkap?

Berdasarkan pemberitaan media Prancis TF1 TV dan BFM TV terungkap sejumlah fakta penangkapan orang nomor satu di telegram itu.

Di Rusia, keberadaan telegram sangat berpengaruh.

Tak terkecuali di Ukraina, dan beberapa negara bekas Uni Soviet.

Platform Peringkat Pertama

Telegram di negara tersebut berhasil menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama.

Telegram berada di urutan pertama setelah mengalahkan Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.

Polisi mengamankan Pavel berdasarkan surat perintah penangkapan sebagai langkah awal pemeriksaan Pavel.

Menurut TF1 dan BFM mengatakan, penyelidikan mulai difokuskan pada kurangnya moderator (alias sensor) di Telegram.

Polisi menilai, kurangnya sensor tersebut menyebabkan kemungkinan aktivitas kriminal meningkat.

Sehingga aplikasi pengiriman pesan tersebut dianggap meresahkan dan membahayakan penggunanya.

Pavel diamankan pada pukul 20:00 (18:00 GMT).

Telegram di awal-awal tak lebih hanya sebatas aplikasi chat biasa.

Kemudian seiring waktu, telegram mengalami perkembangan menjadi jejaring sosial tersendiri.

Keunggulan telegram, sesama pengguna dapat terhubung dengan grup mencapai 200 ribu orang.

Bahkan, mampu membuat “saluran” siaran yang dapat diikuti dan dikomentari oleh orang lain.

Keunggulan Telegram

Menjadi Sumber Informasi Utama

Telegram dengan basis penggunanya mencapai 950 juta berhasil menjadi sumber informasi utama.

Serta disinformasi, tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan basis penggunaanya yang luas, telegram menawarkan pesan terenkripsi ujung ke ujung.

Sehingga pengguna telegram memungkinkan mampu menyebarkan informasi kepada pengikut secara massal.

Dengan kekuatannya, enkripsi yang dimiliki telegram, membuatnya menjadi surga bagi para ekstrimis dan penganut teori konspirasi.

Sehingga, tak salah jika media Eropa Tengah VSquare menyebutkan, telegram telah menjadi alat andalan propaganda Rusia.

Propaganda tersebut bisa berupa sayap kiri maupun sayap kanan, QAnon di AS, dan penganut teori konspirasi.

Apa Terget Telegram

Telegram memiliki target fantastis, yakni di tahun depan harus mencapai satu miliar pengguna.

Kini, telegram telah memiliki 900 juta pengguna aktif.

Harus Patuhi Aturan Rusia

Sebelumnya, Pavel sempat menolak untuk mematuhi aturan yang mengharuskannya menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK miliknya.

Sehingga, ia pun mengambil keputusan untuk meninggalkan Rusia pada tahun 2014.

Pemerintah Prancis dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri dan polisi Prancis belum bersedia memberikan tanggapan soal kabar ini.

Pada 2022 lalu, Rusia saat itu melancarkan invasi ke Ukraina menyebabkan Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak difilter.

Bahkan aplikasi perpesanan ini terkadang vulgar dan menyesatkan.

Prancis dan Ukraina saat itu sepakat menggunakan telegram sebagai sarana komunikasi pilihan bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pejabatnya.

Tak ketinggalan, Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakannya untuk menyebarkan berita mereka.

Memiliki Kekayaan US$15,5 miliar

Berdasarkan data yang dirilis Forbes, Pavel dinyatakan memiliki harta kekayaan sebesar US$15,5 miliar.

Dengan kekayaan sebesar itu, Pavel mengaku pernah mendapatkan tekanan dari pemerintah.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU