JAKARTA, 3 Januari 2025 – Fitur Buy Now PayLater (BNPL) atau yang dikenal sebagai Paylater semakin digemari masyarakat Indonesia sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan ini.
Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan, penyaluran piutang pembiayaan BNPL oleh Perusahaan Pembiayaan (PP) melonjak 103,4% hingga September 2024, mencapai Rp8,24 triliun. Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan piutang BNPL perbankan yang mencapai Rp19,81 triliun.
“Tingkat kredit macet atau Non-Performing Financing (NPF) gross dan NPF net masing-masing berada di level 2,60% dan 0,71%,” jelas Agusman dalam pernyataan tertulis, beberapa waktu lalu.
Mayoritas piutang pembiayaan BNPL berasal dari masyarakat di segmen usaha lainnya/nonproduktif, diikuti oleh segmen usaha mikro.
Pengaturan Baru PayLater
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini sedang merancang aturan khusus untuk layanan BNPL. Aturan ini mencakup persyaratan bagi perusahaan pembiayaan yang menyelenggarakan layanan BNPL, kepemilikan sistem informasi, pelindungan data pribadi, rekam jejak audit, sistem pengamanan, akses data pribadi, kerja sama dengan pihak lain, serta manajemen risiko.
Sementara itu, perusahaan pembiayaan yang menyediakan layanan BNPL masih tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, yang telah diubah dengan POJK Nomor 7/POJK.05/2022.
Turunnya Daya Beli Masyarakat
Peningkatan penggunaan BNPL ini terjadi di tengah penurunan daya beli masyarakat. Konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2024 hanya tumbuh 4,91%, lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 4,93%, dan jauh tertinggal dari kuartal III-2023 yang mencapai 5,05%.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya pelemahan daya beli ini. Sebagai respons, Presiden menggelar rapat bersama anggota Dewan Ekonomi Nasional yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencari solusi atas tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat.