duniafintech.com–National University of Singapore (NUS) bersama IBM Center for Blockchain Innovation (ICBI), yang merupakan bagian dari IBM Research, bekerja sama untuk mengembangkan modul teknologi keuangan dalam rangka membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan penting di bidang ini. Blockchain saat ini semakin berkembang pesat diberbagai area di seluruh dunia, seperti di perbankan, kesehatan, dan pemerintahan juga mengadopsi teknologi ini. Menurut studi yang dilakukan oleh IBM Institute of Business Value, ketiga industri ini berperan kuat dalam teknologi Blockchain dan di bidang komersial yang diharapkan menjadi solusi dalam beberapa tahun ke depan.
15% bank dan 14% institusi pasar keuangan yang diwawancarai oleh IBM berniat menerapkan teknologi Blockchain secara menyeluruh sebagai solusi di bidang komersial pada tahun 2017. 65% bank memperkirakan memiliki solusi di bidang produksi dengan teknologi Blockchain dalam tiga tahun ke depan. Sementara itu institusi kesehatan akan melakukan investasi besar-besaran dalam proyek teknologi Blockchain dan sembilan dari sepuluh responden berencana untuk berinvestasi pada tahun 2018 di semua area bisnis yang disurvei. Selain itu, sembilan dari sepuluh organisasi pemerintah yang juga disurvei berencana untuk berinvestasi di teknologi Blockchain yang akan digunakan dalam manajemen transaksi keuangan, manajemen aset, manajemen kontrak, dan kepatuhan peraturan pada tahun 2018.
Tujuan strategis pemerintah Singapura untuk menjadi Smart Financial Center telah menempatkannya untuk fokus pada teknologi Blockchain. Melalui skema Financial Sector Technology & Innovation (FSTI), Monetary Authority of Singapore (MAS) telah menghasilkan S$225 juta (senilai US$157 juta) selama periode lima tahun untuk memberikan dukungan bagi penciptaan ekosistem fintech yang dinamis. Di antara proyek yang telah didukung oleh skema tersebut adalah sistem pencatatan yang terdesentralisasi berdasarkan teknologi Blockchain yang bertujuan mencegah faktur diduplikat dalam pembiayaan perdagangan.
Modul baru mengenai teknologi finansial ini diharapkan akan diperkenalkan pada bulan Januari 2018, dan akan berfokus pada teknologi Blockchain dan teknologi pendistribusian buku besar. Hal ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang dasar-dasar teknologi di balik pendistribusian buku besar, dan beragam kasus dalam penggunaannya, mulai dari perbankan hingga mata uang digital, juga manajemen rantai pasokan. Anggota fakultas NUS akan mengembangkan kurikulum modul baru ini dengan periset IBM di ICBI guna memungkinkan siswa belajar tentang perkembangan teknologi Blockchain terkini dan mendorong mereka agar berkontribusi mengembangkan teknologi lebih jauh. Modul ini akan diajarkan oleh staf akademik NUS dan staf ICBI yang akan menggunakan perangkat lunak teknologi keuangan seperti Hyperledger Fabric, dimana merupakan satu dari lima proyek di bawah payung Hyperledger untuk mengirimkan konten pelatihan. Perangkat lunak semacam itu juga akan tersedia bagi peneliti NUS dengan tujuan untuk penelitian.
Blockchain atau teknologi buku besar adalah database transaksi yang terdistribusi dan dibagi ke seluruh jaringan entitas terpercaya. Blockchain membantu menciptakan akuntabilitas, transparansi, dan kepercayaan yang lebih besar terhadap semua transaksi dan saat ini digunakan dalam aplikasi bisnis di seluruh industri termasuk layanan perbankan dan keuangan, rantai pasokan dan logistik, serta perdagangan.
Karya kami bersama ICBI menandai satu lagi tonggak penting dalam upaya terus-menerus membawa pengetahuan industri yang relevan ke kelas kami dan pada saat bersamaan menanamkan tanggung jawab teknologi kepada siswa kami dengan menjadi ujung tombak pengembangan teknologi keuangan di Singapura, karena bangsa ini berusaha untuk menjadi pusat keuangan digital utama dunia. Modul baru ini merupakan bagian dari program gelar Sistem Informasi yang baru disempurnakan dimana spesialisasi baru dalam Teknologi Keuangan telah diperkenalkan. Kami yakin bahwa lulusan kami akan dipersiapkan dengan baik untuk peluang karir yang luas di sektor yang semakin tumbuh pesat ini, “kata Profesor Associate Hahn Jungpil, Kepala Departemen Sistem Informasi di NUS School of Computing.
“Blockchain adalah salah satu teknologi yang paling mengganggu dalam komputasi saat ini, dan ini berdampak pada banyak industri termasuk layanan keuangan, perdagangan, perawatan kesehatan dan rantai pasokan. Kerja sama dengan National University of Singapore School of Computing ini akan membantu mempersiapkan angkatan kerja masa depan yang lahir dengan teknologi Blockchain, siap menerapkan, memperbaiki dan berinovasi: Keterampilan inti yang dibutuhkan Singapura untuk mencapai visinya sebagai Smart Financial Center dan Smart Nation, ” ucap Robert Morris, Vice President Global Labs, IBM Research.
Di bawah kolaborasi tersebut, ICBI akan memberikan dukungan teknologi berupa akses melalui IBM Cloud ke kerangka kerja Hyperledger Fabric Blockchain. IBM adalah kontributor awal Hyperledger, sebuah proyek Linux Foundation yang sekarang berisi lebih dari 129 organisasi anggota.
Source: prnewswire.com
Written by : Sintha Rosse