25.6 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

IHSG Kembali Meroket, Sentuh Level 7.297,62!

JAKARTA – Sempat bergerak di zona merah pada sesi 1 hari ini, kini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sumringah.

Angka itu menguat 0,56% ke posisi 7.297,62.

ISHG masih tetap bertahan di angka 7.200.

Meskipun indeks bursa saham acuan tanah air mendekati level psikologis 7.300.

Mengacu pada nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini melibatkan 16 miliar lembar saham.

Angkanya mencapai sekitar Rp 6,8 triliun.

Sebab IHSG Menguat?

Berdasarkan pantauan, sebanyak 337 saham terapresiasi dan 206 saham terdepresi.

Sebanyak 249 saham terpantau cenderung stagnan.

Terpantau, sebanyak 5 sektor mengalami penguatan sukup kencang.

Diantaranya, sektor energi yang berhasil menjadi penopang terbesar ISHG.

Angkanya mencapai 3,23 persen.

Kedua, sektor teknologi berhasil menancapkan posisi di angka 2,26 persen.

Konsumer non-primer sebesar 1,23%, bahan baku sebesar 1,13%, dan industri sebesar 1,05%.

Ketiga, sektor telekomunikasi BUMN terutama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tercatat menjadi menjadi penopang terbesar.

Angkanya mencapai 4,8 indeks poin.

Inflasi Diperkirakan Turun

Inflasi Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami penurunan.

Hal itu diungkapkan Konsensus pasar dalam Trading Economics.

Menurutnya, basisnya sekitar 0,1 menjadi 2,9% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Data neraca dalam negeri akan dirilis pada Kamis menatang.

Neraca Dagang Indonesia menurut perkiraan Konsensus pasar dari Trading Economics akan mengalami surplus sebesar US$ 1,4 miliar.

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Juni 2024 lalu yang angkanya mencapai US$2,39 miliar.

Surplus tersebut disebabkan karena adanya penurunan impor barang modal dan penolong.

Jika mengacu pada ekspor Juni 2024 lalu, terlihat eskpor industri pengolahan menjadi sektor pendorong.

Sehingga tercatat nilai ekspor RI lebih tinggi.

Angkanya mencapai US$ 20,84 miliar dan impor US$ 18,45 miliar.

Hal menarik yang turut dinati yakni pidato pengantar RAPBN 2025 yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo pada Jumat mendatang.

Para pelaku pasar maupun pengusaha menilai pidato tersebut akan akan petunjuk arah pembangunan Indonesia ke depan.

Presiden Jokowi akan menjelaskan sejumlah pencapaian.

Diantaranya kondisi ekonomi mulai dari pertumbuhan dan inflasi hingga nilai tukar rupiah serta lifting minyak mentah dan gas.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU