32.1 C
Jakarta
Rabu, 13 November, 2024

IHSG Merosot Tajam Hingga Kehilangan 40,15 Poin, Apa Penyebabnya?

JAKARTA, 4 Oktober 2024 – Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam terpantau melemah tajam terutama pada Sesi I.

Kondisi pelemahan itu bahkan tercatat sebagai pelemahan terdalam di Asia kala sebagian Bursa Saham Asia tengah menguat.

Terpantau, IHSG saat ini tampak kehilangan 40,15 poin atau drop 0,53% ke level 7.523,1.

Posisi terendah IHSG tengah hari ini ada di 7.504,4 sedangkan tertingginya sempat di 7.581,33. Volume perdagangan melibatkan 11,85 miliar saham.

Catatan nilai perdagangan IHSG terbaru menunjukkan angka di posisi Rp6,12 triliun, dan frekuensi 728 kali.

Dengan demikian, sektor saham teknologi, dan saham kesehatan menjadi saham terlemah.

Pelemahannya mencapai 1,07%, dan 0,81% masing-masing.

Sementara itu, saham-saham properti, dan saham infrastruktur justru menguat dengan kenaikan 0,24%, dan 0,04%.

IHSG Merosot Tajam, Hanya 267 Saham yang Menguat

Ramai diberitakan pada Jumat (4/10/2024) tampak ada 285 saham yang melemah.

Bahkan 235 saham lainnya tidak bergerak.

Terlihat ada kenaikan pada saham NIKKEI 225 (Tokyo) dengan kenaikan paling tinggi.

Kemudian disusul saham TOPIX (Jepang).

Lalu diikuti saham PSEI (Filipina) dan Straits Time (Singapura), serta saham SETI (Thailand) yang berhasil menguat dengan masing-masing mencapai 2,08%, 1,25%, 0,32%, 0,08%, dan 0,01%.

Saham Hong Kong dan Malaysia Melemah

Berdasarkan pantauan, tampak ada pelemahan pada saham Hang Seng (Hong Kong), KLCI (Malaysia), dan Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) melemah juga tertekan 1,48%, 0,23%, dan 0,01%.

Dari dalam negeri, depresiasi rupiah menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Siang ini, Rupiah kembali lesu di hadapan dolar Amerika Serikat.

Pada pukul 13.00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp15.413. Rupiah melemah 0,95% point-to-point.

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka langsung drop dalam pembukaan perdagangan pasar spot, melampaui level Rp15.318/US$.

Rupiah Melemah 

Meski kondisi rupiah melemah, namun faktanya, rupiah melemah tidak sendirian.

Terpantau, tak hanya rupiah, namun semua mata uang lemas dihadapan dolar AS.

Posisi tertinggi yang mengalami pelemahan ditempati Ringgit dengan penurunan 0,97%, lalu Baht 0,46%.

Kemudian pelemahan juga terjadi pada dolar Singapura 0,25%, dan peso 0,20%.

Sementara pasar keuangan China dan Korea Selatan masih tutup.

Disebabkan Faktor Eksternal

Terungkap, penyebab rupiah mengalami pelemahan karena tertekan oleh faktor eksternal.

Faktor eksternal tersebut dimulai dari peningkatan eskalasi konflik Timur Tengah yang menguatkan kembali dolar AS sebagai Safe Haven.

Hingga kekhawatiran arus capital outflows seiring pengucuran stimulus China.

Dampaknya, saat Rupiah melemah, beban utang luar negeri masing-masing emiten Perusahaan akan meningkat.

Apalagi bagi emiten yang mengumpulkan pendapatan dalam Rupiah, akan mengalami currency missmatch.

Pada nantinya, currency missmatch itu akan menggerus laba. Ketika laba emiten jatuh.

Apalagi sampai merugi, investor sulit berharap akan datangnya dividen yang memetik keuntungan dari saham.

Hingga akhir perdagangan, IHSG melemah 0,26% ke posisi 7.543,83. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.500.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan melibatkan 21 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali.

Sebanyak 284 saham terapresiasi, 296 saham terdepresiasi dan 216 saham stagnan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU