JAKARTA, duniafintech.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bakal ikut terjun ke dunia metaverse. Hal ini mengikuti jejak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang lebih dahulu mengumumkan menghadirkan pengalaman berinteraksi yang lebih nyata dengan para pelanggan di dunia virtual tersebut.
Perusahaan berkode saham BBNI ini sendiri memandang bahwa perubahan interaksi di masyarakat sejalan dengan hadirnya dunia virtual. Menurut Senior Executive Vice President Divisi Digital BNI, Rian Eriana Kaslan, metaverse bakal mengubah banyak hal dalam aktivitas perbankan ke depannya.
Misalnya, kata dia, apabila dahulunya masyarakat mesti ke kantor cabang fisik untuk bertransaksi, kini dengan hadirnya kantor cabang BNI di metaverse, transaksi bisa dilakukan di dunia virtual itu.
“Jika dahulu transaksi menggunakan mobile banking, ini satu step (ke depan) lagi, dimana memberikan akses kepada orang-orang terhadap layanan dan produk-produk kami secara lebih nyata,” ucapnya, dikutip dari Bisnis.com, Rabu (16/2/2022).
Disampaikannya, pengalaman yang diterima oleh masyarakat bukan sebatas melihat informasi dari gawai, melainkan sudah ke tahap merasakan. Nantinya, masyarakat seolah-olah bakal bertemu langsung dengan para pegawai perbankan dalam bentuk avatar atau mungkin kantor cabang virtual.
Di sisi lain, dengan komunikasi yang terjadi di dunia metaverse, BNI hendak memberikan pengalaman dua arah kepada para nasabah.
Baca Juga:
- BRI Segera Buka Cabang Virtual di Metaverse
- Bank Berpotensi Jadi Metaverse Banking, Nasib Pegawai Bank Terancam?
“Baik itu penjelasan terkait produk-produk ataupun aduan atas masalah, itu mereka rasakan secara personal, dan berhadapan walaupun faktanya itu hanya terjadi secara virtual,” jelasnya.
Ia pun menerangkan, generasi milenial saat ini tidak hanya mencari benda, tetapi juga pengalaman dalam hidup. Adapun rasa takut tertinggal alias fear of missing out (FOMO) membuat masyarakat mencoba sesuatu yang baru, termasuk metaverse.
Dalam pandangannya, ke depannya, transaksi apa saja, seperti pembayaran, pembelian, dan lain sebagainya, bakal mengarah ke metaverse. Hal itu karena masyarakat ingin merasakan pengalaman yang baru.
Karena itu, guna membantu masyarakat dalam menjangkau layanan-layanan perbankan dengan cara yang baru, BNI pun memutuskan untuk hadir di metaverse.
“Untuk memudahkan semua itu di metaverse melalui transaksi di BNI. Itu benar-benar bisnis model yang sangat memungkinkan ke depannya,” paparnya.
Di sisi lain, dikatakan CEO dan Co-Founder WIR Group, Michael Budi, banyak perusahaan sudah menggunakan metaverse untuk melakukan pelatihan sampai dengan memperbaiki mesin. Di dunia perbankan, sambungnya, metaverse bisa memberikan data personalisasi yang lebih baik lagi.
Ia melanjutkan, kini Generasi Milenial, Generasi Z, dan Generasi Alpha yang berusia 12 tahun telah ikut bermain di metaverse. Ketiga generasi tadi adalah target potensial yang bisa dirangkul oleh perusahaan perbankan.
“Teman saya mengatakan kepada anaknya, jangan terlalu lama memakai kaca mata AR/VR lama-lama nanti kalian tidak keluar dari dunia itu. Nah, itu sudah terjadi saat ini. Saya rasa BNI sudah melihat interaksi ini,” tuturnya.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra