26.3 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Imbas Kebakaran Gedung Cyber, Masih Ada 1 Broker yang Belum Bisa Transaksi

JAKARTA, duniafintech.com – Hingga saat ini, masih ada satu Anggota Bursa (AB) yang belum bisa melakukan transaksi perdagangan pasca terjadinya kebakaran gedung cyber 1, Kamis (2/12/2021) lalu. Hal tersebut diungkap oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, menurut BEI, broker lainnya sudah kembali melakukan transaksi sebagaimana biasanya. Dikatakan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, usai insiden kebakaran kemarin, perdagangan di bursa sejauh ini tetap berjalan dengan lancar.

“Hari ini perdagangan di BEI lancar dan hanya satu AB yang tidak terkoneksi karena yang bersangkutan melakukan self suspend kemarin pada saat kebakaran terjadi,” ucapnya dalam keterangannya pada Jumat (3/12).

Saat ini, imbuhnya, semua vendor data feed pun telah terkoneksi dengan baik mulai pagi tadi. Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis kemarin, terjadi kebakaran di Gedung Cyber 1 di Mampang, Jakarta Selatan.

Menurut, Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangannya, kebakaran ini memang berdampak pada salah satu area kerja bursa. Meski demikian, sambungnya, dapat dipastikan bahwa operasional bursa bakal tetap berjalan dengan normal.

“Dengan ini kami informasikan bahwa pada hari ini, telah terjadi insiden kebakaran pada salah satu area kerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun dari kejadian tersebut tidak berdampak pada operasional perdagangan BEI,” ucapnya.

Imbas dari kebakaran ini ini dirasakan oleh tiga broker, yang diketahui tidak bisa melakukan transaksi.

“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal,” jelasnya.

Broker yang mengalami kendala transaksi akibat kebakaran ini, antara lain, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Akan tetapi, pihak perusahaan memastikan bahwa semua transaksi bakal kembali normal pada perdagangan saham hari ini.

Disampaikan Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, insiden ini mengakibatkan adanya gangguan data center di sejumlah perusahaan sekuritas, termasuk Indo Premier Sekuritas.

“Besok sudah normal, sore ini sudah berangsur pulih,” tuturnya.

Apa Itu Gedung Cyber 1?

Gedung Cyber 1 merupakan salah satu tempat favorit operator data center meletakan perangkatnya di sana, salah satunya data center milik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Beberapa perusahaan penyedia aplikasi juga diketahui menggunakan data center di Gedung Cyber. Hal ini membuat beberapa aplikasi dilaporkan tumbang pasca-kebakaran terjadi.

Selain beberapa perusahaan swasta, beberapa instansi pemerintah juga memercayakan penempatan data centernya di gedung tersebut.

Bahkan karena kebakaran di gedung penyimpanan data center tersebut, sempat membuat ujian sekolah yang berbasis daring di beberapa daerah ditunda.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU