34.2 C
Jakarta
Sabtu, 12 Oktober, 2024

Hal Besar yang Akan Terjadi dalam Industri Fintech di 2019

duniafintech.com – Selama beberapa tahun terakhir, industri fintech secara besar-besaran telah berhasil mengubah industri jasa keuangan dan hal itu akan terus berlanjut di masa depan.

Produk industri fintech meningkatkan kemudahan dengan mana orang dapat melakukan pengiriman uang lintas batas, meningkatkan jumlah titik data yang digunakan untuk membuat keputusan pinjaman, mengotomatisasi fungsi pengaturan, dan banyak lagi.

Baca juga: Perkembangan Kripto dan Blockchain di Kamerun

Lantas apa saja kejutan yang akan dibawa industri fintech tahun depan? Simak 5 di antaranya berikut ini!

1. Pembayaran Sistem Mobile Semakin Meluas

Industri perbankan dan pembayaran seluler di seluruh dunia sangat besar, memproses lebih dari satu miliar dolar per hari pada tahun 2017. Ini diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan semakin banyaknya perusahaan penyedia jasa pembayaran dengan sistem seluler ini. Di Indonesia sendiri kita masih akan terus menyaksikan bagaimana Go-Pay, OVO, Doku, T-Cash dan platform lain terus bertumbuh menjadi penyedia jasa pembayaran non tunai yang lebih simpel.

2. Adopsi Fintech oleh Ban Semakin Tinggi

Tahun depan diprediksi setidaknya 75 persen bank besar akan secara aktif terlibat dalam mendukung pengembangan aplikasi fintech melalui perbankan terbuka. Ini akan didorong oleh Layanan Pembayaran Directive 2.0 (PSD2).

PSD2 sendiri adalah arahan peraturan Uni Eropa yang dirancang untuk meningkatkan persaingan dalam industri pembayaran Eropa, meminta partisipasi dalam industri dari non-bank, dan melindungi pengguna untuk beragam solusi pembayaran. Meningkatkan perlindungan konsumen dan keinginan untuk menciptakan persaingan yang sah adalah sehat bagi industri perbankan, dan akan mendorong inovasi di sektor jasa keuangan, khususnya di sektor perbankan.

Baca juga: Inovasi Blockchain dan Asset Digital Berkembang Pesat

3. Alih-alih Sebagai Pesaing, Perusahaan Fintech akan Jadi Mitra Bank

Selama ini keberadaan banyak perusahaan fintech dianggap sebagai ancaman bagi bank, terutama karena kripto dan Blockchain yang lekat dengan industri ini. Di tahun 2019, kita bisa berharap hal itu tidak lagi terjadi.

Belakangan banyak pihak mulai menyadari bahwa fintech bukan sekadar tentang kripto aset dan Blockchain saja. Ada banyak potensi yang bisa digali. Regulasi yang semakin banyak dibuat akan mengubah posisi fintech dari disruptor menjadi mitra perbankan konvensional.

4. Penggunaan Smart Contract untuk Industri Real Estate akan Semakin Meluas

Kontrak cerdas akan mengkatalisasi evolusi dan meningkatkan efisiensi industri real estat. Dua puluh persen dari transaksi real estat diprediksi akan dilakukan menggunakan kontrak pintar pada tahun 2020.

Kontrak, yang dijalankan dengan menggunakan Blockchain, kemudian menciptakan catatan transaksi abadi, yang berkontribusi terhadap upaya anti pencucian uang (AML) dan memastikan legitimasi transaksi yang terdaftar di Blockchain. Selain lebih simpel, ini akan memudahkan para pelaku industri melacak aktivitas kejahatan.

5. Blockchain akan Memperkecil Jumlah Masyarakat Unbanked

Saat ini masih banyak masyarakat, terutama yang tinggal di negara berkembang yang belum tersentuh perbankan. Fintech melalui teknologi Blockchainnya diharapkan bisa menjadi solusi bagi hal ini. Teknologi Blockchain akan membuka peluang bagi yang tidak memiliki rekening bank atau underbanked untuk mendapatkan inklusi keuangan. Jumlah unbanked diharapkan akan turun dari 1,7 miliar menjadi di bawah 1 miliar pada akhir 2020.

Source: learn.g2crowd.com

Written by: Dita Safitri

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU