33.1 C
Jakarta
Jumat, 15 November, 2024

Ingin Sukses di Usia Muda? Miliki Kebiasaan Finansial Ini Dari Sekarang!

JAKARTA, duniafintech.com – Kebiasaan Finansial merupakan pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama, terutama dalam hal keuangan. Usia remaja adalah waktu yang tepat bagi seseorang untuk mulai berkarir, bereksperimen, mengambil risiko, mengejar impian, bekerja keras, dan juga untuk bersenang-senang.

Saat ada di usia ini tentu banyak orang yang masih merasa bebas karena umurnya yang masih muda, tidak sedikit juga orang yang ceroboh dan kurang bertanggung jawab. Padahal, di usia inilah seseorang harus sudah bisa mulai memikirkan masa depannya dengan baik, salah satunya adalah dengan mulai memikirkan untuk mengelola keuangan dengan kebiasaan finansial yang bijaksana.

Kenapa di usia remaja atau sekitar umur 20-an kamu sudah harus mulai untuk memikirkan masalah keuangan, padahal di masa itulah biasanya ada banyak orang yang menghabiskan uangnya hanya untuk bersenang-senang? Faktanya, usia 20-an merupakan masa transisi yang signifikan di mana seseorang akan merasa terkejut ketika mengetahui banyaknya perubahan pada dekade berikutnya, berkat tanggung jawab yang lebih besar dalam karir serta kehidupan pribadi. Sehingga, sangat penting bagi kamu untuk menanamkan dua kebiasaan finansial ini pada dasar kehidupan dan karir, jika ingin masa depan kamu tetap menarik dan masih bisa bersenang-senang seperti di usia 20an.

Kebiasaan Finansial yang Harus Dimiliki saat Usia 20-an

Memiliki Tabungan

Kebiasaan finansial pertama yang harus bisa dilakukan oleh setiap orang adalah mencoba untuk mempertahankan sejumlah pendapatan kamu sebesar pengeluaran yang kamu keluarkan di rekening. Mungkin bagi sebagian orang, ketika usia 20-an bukan waktu yang tepat untuk mulai berpikir tentang menabung, tetapi jika semakin awal kamu memulainya, maka semakin cepat juga uang kamu bertambah. Tetapkan agenda dan identifikasi tujuan menabung supaya tabungan terarah, baik jangka panjang atau pendek.

Lalu, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk ditabung? Cobalah untuk memulainya dengan menyisihkan pendapatan kamu sebanyak 30%- 40% dari gaji bulanan. Perlu diketahui juga bahwa semakin banyak uang yang dihasilkan per bulannya, maka semakin tinggi pula kemungkinan pengeluaran kamu. Biaya gaya hidup akan cenderung meningkat seiring dengan pendapatan yang diperoleh. Kuncinya adalah menabung dengan cerdas dan membelanjakannya dengan bijak.

Cara Menabung Cerdas dan Bijak

  • Pantau Pengeluaran Bulanan

Pastikan bahwa pengeluaran bulanan tidak melebihi penghasilan tabungan. Selain itu, kamu juga harus menghindari makanan yang terlalu mahal, tinggalkan santapan lezat untuk acara-acara khusus kecuali kamu suka berutang. Bisa juga dengan melakukan hal alternatif seperti membuat pesta di rumah atau memasak di rumah. Dengan cara tersebut, kamu bisa menghemat pengeluaran sebanyak 40% dari penghasilan.

  • Tinggal Bersama Keluarga

Langkah selanjutnya adalah dengan tinggal bersama keluarga di rumah, tentu bisa membuatmu untuk menghemat tagihan sewa dan utilitas yang merupakan biaya utama bagi kebanyakan orang yang berusia 20-an. Dengan cara ini, maka kamu juga mungkin bisa menghemat biaya makan karena bisa makan di rumah.

  • Manfaatkan Fasilitas Transportasi Umum

Manfaatkan fasilitas transportasi umum untuk pergi bekerja, seperti bus atau kereta. Bisa juga dengan menumpang mobil teman jika memiliki teman satu kantor yang memiliki rumah dekat dengan kamu.

  • Hindari Hedonisme

Hedonisme umumnya adalah mencari kesenangan sebagai sumber kebahagiaan, hal itu tentu harus dihindari seperti membeli barang yang tidak dibutuhkan. Misalnya, jangan pernah menginvestasikan uang dalam kelas seminar yang tidak akan kamu hadiri.

Mulai Berinvestasi

Di awal perjalanan karir, tentu akan sangat penting bagi kamu untuk melakukan investasi jangka panjang dengan cerdas. Kebiasaan finansial ini tentunya akan sangat menguntungkan selama kamu bisa disiplin dalam menyusun rencana keuangan, mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan jangka pendek, serta cermat dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan kamu tersebut. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memulai berinvestasi di beberapa instrumen investasi, antara lain

  • Deposito Berjangka

Deposito ini merupakan jenis simpanan bank yang lebih tinggi dari simpanan biasa. Deposito berjangka ini tentu memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas. Jadi, ketika kamu ingin menarik saldo deposito tepat sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan, maka tentu saja akan dikenakan penalti. Namun, jika setoran kamu telah memasuki batas waktu yang telah ditentukan di awal, maka kamu memiliki hak untuk menarik dana tanpa adanya penalti yang harus dibayarkan.

Semakin lama atau semakin besar dalam menyetor uang, maka semakin banyak bunga yang akan didapatkan dari deposito. Deposito ini sering dianggap sebagai bentuk instrumen investasi yang memiliki risiko lebih rendah dan cukup aman. Selain itu, untuk membuat rekening deposito juga terbilang cukup mudah dan sederhana, sehingga banyak dari investor pemula yang memulai investasi mereka dengan deposito.

  • Investasi Emas dan Logam Mulia

Instrumen investasi ini dapat dikatakan sebagai salah satu jenis investasi klasik di Indonesia. Investasi ini juga sangat populer di kalangan masyarakat Asia dari dulu hingga sekarang. Emas biasanya akan mengalami kenaikan harga dalam menanggapi peristiwa tertentu. Harga emas pun juga bisa berfluktuasi dalam jangka pendek, tetapi nilainya tetap dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Melihat hal ini, tentunya emas bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang patut untuk dipertimbangkan.

Namun, kamu harus siap untuk menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan emas atau logam mulia apapun yang telah dibeli. Ketika sudah mendapatkan emas, pastikan sudah kamu simpan dengan aman, sehingga tidak perlu merasa cemas saat tidur. Investasi emas yang cukup populer di Indonesia adalah investasi emas ANTAM.

  • Saham

Investasi saham cenderung menawarkan return atau pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Investasi saham ini berisiko tinggi untuk dijalankan, namun memiliki keuntungan yang setimpal dengan risikonya. Harga saham di pasar modal dapat naik dan turun dengan sangat dramatis dengan periode yang relatif singkat. Investasi dalam saham juga biasa dikategorikan dalam dua jenis, yaitu saham dividen dan saham pertumbuhan. Saham pertumbuhan adalah saham di perusahaan yang tumbuh cepat. Namun, saham pertumbuhan tidak akan membayar pendapatan perusahaan kepada investor.

Perusahaan tentu akan lebih suka untuk menggunakan pendapatan sebagai upaya menumbuhkan bisnis mereka, jadi satu-satunya cara terbaik untuk mendapat untung adalah menjual saham kamu. Sementara itu, dividen saham justru sebaliknya, yakni perusahaan akan membayar pemegang saham dari pendapatan perusahaan. Semakin banyak pembagian dividen yang dimiliki oleh investor, maka semakin besar pula porsi dividen yang akan didapatkan.

Kesimpulan

Tidak ada waktu yang lebih tepat seperti usia dua puluhan untuk bisa mulai menggunakan uang agar bisa bekerja untuk kamu, sehingga nantinya juga dapat mencapai tujuan keuangan kamu di masa depan. Mengurangi kebiasaan finansial, seperti mengurangi kebiasaan belanja, menabung lebih banyak, belajar membuat anggaran, dan berinvestasi sejak usia dua puluhan, tentu hal tersebut dapat membantu kamu untuk menghindari utang yang tidak diperlukan, menyisihkan uang untuk hal-hal yang penting bagi diri sendiri, dan mengambil keuntungan dari kekuatan compounding interest untuk bisa mengumpulkan kekayaan bagi kamu di masa depan.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU