31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

INILAH STARTUP FINTECH POPULER DI INDONESIA

duniafintech.comFinancial technology (fintech) menjadi salah satu sub sektor yang diproyeksi menjadi tren di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Sejumlah perusahaan rintisan (startup) bermunculan meramaikan pasar di sub sektor tersebut. Startup apa sajakah yang terbilang populer di tanah air?

Saat ini, Asosiasi FinTech Indonesia mencatat, ada 157 perusahaan fintech yang beroperasi di negara kita, yang mayoritas berumur kurang dari dua tahun. Sebanyak 76% di antaranya berdiri dalam rentang tahun 2015 hingga Maret 2017 atau masih berstatus perusahaan rintisan alias startup. Startup merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan ini sebagian besar baru berdiri dan masih berada dalam fase pengembangan serta penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Baca juga: duniafintech.com/fintech-bakal-jadi-idaman-investor/

Startup teknologi penyedia jasa finansial (fintech) merupakan salah satu ranah yang sedang berkembang pesat di tanah air. Salah satu pemicunya adalah karena urusan finansial merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh berbagai kelas masyarakat. Fintech layanan jasa keuangan, contohnya, fintech payment, perbankan, dan fintech perasuransian. Sedangkan fintech pendukung lainnya, seperti fintech credit scoring, credit information, serta bigdata analytics.

Berikut adalah sejumlah startup fintech yang berkembang amat pesat di tanah air dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: duniafintech.com/ojk-bentuk-forum-pakar-fintech/

-Jurnal

Jurnal adalah penyedia software akuntansi untuk para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan software tersebut, pengguna bisa membuat invoice, serta mengelola aset, inventori, dan gudang secara otomatis. Pada bulan Februari 2016, Jurnal telah mendapat pendanaan Seri A yang dipimpin oleh East Ventures, serta diikuti oleh Fenox VC, dan angel investor Budi Setiadharma.

-Bareksa

Bareksa adalah marketplace yang memungkinkan pengguna untuk melakukan jual-beli produk finansial reksa dana secara online. Selain itu, startup yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013 ini juga menyediakan informasi seputar investasi, saham, dan obligasi.

-Investree

Meluncur pada akhir Mei 2016, Investree didirikan oleh beberapa founder yang punya pengalaman bertahun-tahun di bisnis perbankan. Sang Chairman Adrian Asharyanto Gunadi, contohnya, adalah mantan Managing Director bidang Retail Banking di Bank Muamalat. Saat ini, Investree telah menghadirkan dua jenis layanan, yaitu Pinjaman Bisnis dan Pinjaman Personal.

-Doku

Menjadi perusahaan terbesar dan tercepat perkembangannya dalam risk management solution dan electronic payment solution di Indonesia, Doku tetap menjalankan tugasnya dengan mengutamakan pelayanan. Perusahaan ini senantiasa menyediakan jasa pembayaran elektronik serta aplikasi smartphone dengan bekerja sama dengan platform perdagangan online, seperti Metropolitan, Land, AliExpress, dan lain-lain.

-Bitcoin Indonesia

Bitcoin Indonesia adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk trading cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple. Mata uang digital tersebut bisa dibeli dengan menggunakan Rupiah atau Bitcoin.

Baca juga: duniafintech.com/ojk-sebagai-regulator-startup-fintech-di-indonesia-2/

Untuk mendukung pertumbuhan industri fintech, OJK merilis Peraturan Nomor 77 Tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi atau Fintech Lending. Dengan begitu, OJK bisa segera mengeksekusi fungsi pengaturan dan pengawasan fintech lending. Selain itu, OJK juga sedang menyusun berbagai peraturan teknis, misalnya, tata cara pinjam-meminjam uang melalui fintech lending dan perubahan batas maksimal pinjaman. Kemudian, tata kelola teknologi informasi, tata cara penggunaan tandatangan digital, serta kerjasama dengan fintech layanan jasa keuangan dan pendukung lainnya.

Written by: Sebastian Atmodjo

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU