31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Jalan Tol Jokowi Kerap Dibangun, Tapi Dijual Untuk Bayar Utang?

JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ambisi besar dalam pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol, meski memakan biaya tinggi dan pengembalian modal yang panjang.

Infrastruktur terutama jalan menjadi tulang punggung bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Keberadaan jalan tidak hanya menghubungkan antar wilayah tapi juga menjadi memangkas biaya logistik yang pada akhirnya menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi kesenjangan.

Hingga saat ini, Jokowi telah membangun 3.000 km jalan tol, empat kali lipat lebih banyak dari total pembangunan jalan tol yang dilakukan oleh enam Presiden RI sebelumnya.

Karena ambisi besar ini, anggaran infrastruktur juga dialokasikan secara massif dari sekitar Rp56 triliun di era SBY kini menjadi lebih dari Rp300 triliun.

Pemerintahan Jokowi juga merumuskan proyek strategis nasional atau PSN sebagai dokumen penting untuk memandu pembangunan proyek infrastruktur penting dan strategis mulai dari Trans Papua hingga jalan tol di luar Jawa.

Jokowi juga giat membangun jalan tol di luar Jawa, termasuk Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang menjadi jalan tol pertama di Kalimantan.

Baca Juga: Percepatan Pembangunan Jalan Tol, INA Suntik Hutama & Waskita Rp39 Triliun

Giatnya Jokowi dalam membangun Indonesia membuat perusahaan Waskita yang bergerak di bidang konstruksi, industri, dan real estate menjadi untung.

Dari laman cnbc, di tahun 2014-2018, pendapatan Waskita melonjak 374 persen dari Rp10,28 triliun pada 2014 menjadi Rp48,79 triliun di akhir 2018.

Waskita juga mampu meningkatkan net profit margin (NPM) perusahaan dari kurang dari 5 persen pada 2014 menjadi lebih dari 8 persen pada akhir 2018.

Meski menguntungkan banyak pihak, pembangunan jalan tol ini ternyata memiliki sisi yang buruk. Dalam periode 2014-2018, Waskita memiliki banyak utang dan pinjaman demi menyelesaikan proyek pembangunan Jokowi.

Selain Waskita, perusahaan pembangunan lain di Indonesia pun ikut memiliki utang yang tak kalah banyak.

Hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan tersebut memiliki utang mencapai Rp218,61 triliun dengan Rp144,99 triliun merupakan utang jangka pendek.

Baca Juga: Soroti Penangkapan Mafia Minyak Goreng, Jokowi: Memang Ada Permainan

Utang yang sangat tinggi ini tentunya tidak sehat baik untuk perusahaan atau pun untuk negara.

Oleh karena itu, banyak perusahaan negara mulai menjual aset kepemilikan mereka.

Salah satunya adalah jalan tol, seperti jalan tol Cibitung yang dijual senilai Rp2,44 triliun.

Waskita bahkan menegaskan akan mendivestasikan seluruh aset jalan tolnya hingga 2025 mendatang untuk membayar utang.

Daftar Jalan Tol Jokowi yang dijual:

Lalu, apa saja daftar jalan tol Jokowi yang akan dijual oleh perusahaan Waskita?

Ada sebanyak lima ruas jalan tol yang akan dijual oleh Waskita pada tahun 2022, yakni:

1. Tol Cimanggis-Cibitung

2. Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocim)

3. Depok-Antasari (Desari)

4. Transjawa

5. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)

Selain itu, ada pula enam ruas tol yang sudah divestasikan oleh Waskita.

Empat di antaranya adalah Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang (JSB), Cinere-Serpong, dan Cibitung-Cilincing.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU