PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) berkomitmen memperkuat infrastruktur sistem pembayaran nasional dengan berpartisipasi dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC).
Ajang yang digelar Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) ini mengusung tema “Sinergi dan Inovasi untuk Akselerasi Transformasi Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia.”
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kolaborasi lintas otoritas dan industri untuk mempercepat transformasi digital nasional. “Sinergi antara regulator, kementerian, dan pelaku industri menjadi kunci percepatan transformasi digital ekonomi Indonesia sebagai bagian dari Asta Cita. Indonesia kini tumbuh sebagai salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” ujar Perry dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (6 November 2025).
Komitmen tersebut sejalan dengan peran Jalin sebagai infrastruktur pembayaran nasional yang memastikan keterhubungan transaksi di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bank, teknologi finansial (tekfin), hingga sektor ritel.
Melalui sistem yang andal, aman, dan terintegrasi, Jalin mendukung misi BI menciptakan sistem pembayaran yang efisien, inklusif, dan berdaulat. Sebagai informasi, FEKDI x IFSE 2025 juga menjadi ajang peluncuran berbagai inovasi strategis untuk memperkuat interkonektivitas sistem pembayaran Indonesia.
Salah satunya adalah peluncuran QRIS Tanpa Pindai (tap in–tap out) di lima moda transportasi publik dan fasilitas parkir Jabodetabek, yakni MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan TransJakarta.
Fitur tersebut memungkinkan masyarakat melakukan pembayaran hanya dengan satu sentuhan tanpa perlu memindai kode QR. Selain itu, BI juga memulai uji coba QRIS Cross-Border Indonesia–Korea Selatan, melanjutkan ekspansi konektivitas lintas negara setelah sebelumnya diterapkan bersama Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang.
Saat ini, QRIS telah digunakan oleh hampir 60 juta pengguna di seluruh Indonesia, dengan sekitar 93 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM. Hal itu menunjukkan bahwa digitalisasi keuangan nasional tumbuh secara organik dari masyarakat dan menjadi fondasi utama inklusi ekonomi digital.
Direktur Komersial Jalin, Eko Dedi Rukminto, mengatakan, keberhasilan uji coba inovasi QRIS Tanpa Pindai menjadi bukti konkret kontribusi perusahaan dalam mendukung visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
“FEKDI adalah bukti nyata bahwa transformasi digital hanya bisa berjalan melalui kolaborasi. Jalin berperan memastikan sistem pembayaran Indonesia tidak hanya efisien, tetapi juga berdaulat agar setiap transaksi, data, dan infrastruktur tetap berada dalam ekosistem nasional,” ujarnya.
Jalin Kolaborasi dengan Perbankan
Sebagai tindak lanjut sinergi di FEKDI x IFSE 2025, Jalin memperkuat kolaborasi dengan perbankan dan tekfin melalui sejumlah inisiatif strategis.
Bersama Bank Syariah Indonesia (BSI), Jalin mengembangkan layanan Cash Deposit Machine (CDM) untuk memperluas jangkauan perbankan syariah di jaringan agen ritel. Kemitraan juga dijalin dengan BNI untuk memperluas fitur Cardless Cash Withdrawal (CCW) agar bank dan fintech dapat melakukan penarikan tunai di seluruh kanal transaksi BNI. Selain itu, Jalin berkolaborasi dengan BRI dan GoPay menghadirkan layanan tarik tunai tanpa kartu bagi pengguna GoPay di ATM BRI.
Sinergi dengan BTN pun diwujudkan melalui penyediaan Cash Management System (CMS) guna meningkatkan efisiensi pengelolaan uang kas. Melalui langkah tersebut, Jalin menunjukkan komitmen memperkuat infrastruktur pembayaran nasional, memperluas akses keuangan digital, sekaligus mendukung kedaulatan sistem pembayaran Indonesia di tengah ekosistem ekonomi digital yang semakin terhubung.





