31.2 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Jangan Buru-buru Jual Bitcoin! Ada Kejutan Besar Menanti, ini Buktinya!

JAKARTA, 19 Desember 2024 – Lark Davis, seorang analis kripto ternama, melalui video terbarunya berjudul “Sorry, The Bitcoin Top Is Not Even Close”, memberikan pandangan mendalam terkait perjalanan harga Bitcoin. Ia mengungkapkan bahwa puncak harga Bitcoin di siklus ini masih jauh dari tercapai, dengan banyak indikator menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan.

Menurut Davis, anggapan bahwa siklus Bitcoin akan berakhir di level US$100.000 terlalu prematur.

“Kita belum melihat euforia besar di pasar kripto. Indikator seperti RSI bulanan menunjukkan bahwa Bitcoin masih jauh dari puncaknya,” ujarnya.

Analisis Indikator RSI Bulanan Bitcoin

Dalam ulasannya, Davis menyoroti pentingnya indikator RSI bulanan (Relative Strength Index) untuk memprediksi puncak siklus Bitcoin. Ia menjelaskan bahwa dalam siklus sebelumnya, RSI bulanan Bitcoin selalu melewati angka 90 sebelum mencapai puncak harga. Saat ini, RSI baru berada di kisaran 75-76, yang menandakan bahwa pasar masih berada di tahap awal.

“RSI adalah alat utama dalam mengukur momentum pasar. Seperti yang terlihat pada 2017 dan 2021, puncak harga Bitcoin selalu beriringan dengan RSI yang melampaui angka 90,” tambah Davis.

Indikator On-Chain: NUPL dan MVRV Z-Score

Selain RSI, Davis juga membahas indikator on-chain seperti NUPL (Net Unrealized Profit/Loss) dan MVRV Z-Score. Kedua indikator ini mendukung kesimpulannya bahwa pasar Bitcoin saat ini masih berada dalam fase belief-denial, belum mencapai zona euforia yang biasa mendahului puncak harga.

“NUPL saat ini masih berada di level yang relatif rendah jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pasar membutuhkan pergerakan besar sebelum kita bisa mencapai puncak itu,” jelas Davis.

Proyeksi Harga Bitcoin

Davis memprediksi bahwa harga Bitcoin berpotensi mencapai US$200.000 hingga US$250.000 pada puncak siklus ini. Prediksi ini didasarkan pada analisis garis tren dan pola Fibonacci, dengan kemungkinan pola puncak ganda seperti yang terjadi pada siklus sebelumnya.

“Saat ini, harga baru menyentuh target awal pada level Fibonacci 1,618. Dalam siklus sebelumnya, Bitcoin selalu melampaui level ini dan mencapai target yang jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Meski demikian, Davis mengingatkan bahwa meskipun data historis dapat menjadi pedoman, tidak ada jaminan bahwa pola di masa lalu akan sepenuhnya terulang di masa depan.

“Kita masih berada di tahap awal kenaikan besar. Indikator menunjukkan bahwa puncak harga Bitcoin masih jauh,” pungkasnya.

Donald Trump dan Fokus pada Bitcoin

Di sisi lain, mantan Presiden AS Donald Trump semakin menunjukkan perhatiannya terhadap Bitcoin dan teknologi kripto. Pemerintahan baru Trump dilaporkan melibatkan tokoh-tokoh teknologi seperti David Sacks untuk mendukung perkembangan AI dan kripto.

Trump juga mendukung regulasi yang lebih ramah terhadap kripto. Ia menunjuk Paul Atkins sebagai Ketua SEC, yang diharapkan mampu memberikan kepastian hukum dan mendorong pertumbuhan industri aset digital.

Sebagai bagian dari visinya menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam teknologi, Trump menempatkan Bitcoin sebagai simbol perubahan kebijakan. Rencana ini juga melibatkan kerja sama dengan Silicon Valley untuk mempercepat inovasi dalam teknologi canggih, seperti drone dan rudal hipersonik.

Sebuah sumber anonim yang dilaporkan oleh AXIOS mengungkap bahwa Trump menargetkan harga Bitcoin mencapai US$150.000 di awal masa jabatannya.

“Bagi Trump, Bitcoin adalah seperti pasar saham. Ia melihat potensi besar untuk mendorong harga BTC mencapai level US$150.000,” ungkap sumber tersebut.

Dengan pendekatan yang lebih proaktif terhadap kripto, Trump berpotensi membawa era baru bagi industri aset digital di Amerika Serikat.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU