29.3 C
Jakarta
Selasa, 4 November, 2025

Awas Harga Turun! Jangan Sampai Ketinggalan Momen Bullish Bitcoin

Awal November 2025 menjadi momen yang membuat investor Bitcoin (BTC) tegang. Penurunan harga yang terjadi belakangan ini ternyata memicu perbandingan menarik dari para analis, yang melihat adanya kemiripan struktural dan waktu dengan reli besar yang terjadi pada tahun lalu.

Koreksi ini menimbulkan spekulasi bahwa pasar kripto sedang bersiap memasuki fase akselerasi baru.

Mirip Tahun 2024, Harga BTC Siap Reversal?

Dikutip dari cryptofrontnews, Selasa (4/11/2025), pada November 2024, Bitcoin sempat merosot dari level USD 71.000 ke USD 66.000, sebelum akhirnya melonjak tajam hingga 60% mencapai USD 108.000 hanya dalam waktu 45 hari.

Tak hanya BTC, altcoin dan Ethereum juga ikut ngebut. Keduanya mencatat kenaikan tajam masing-masing 75% dan 138% hingga pertengahan Desember tahun lalu.

Berdasarkan catatan historis, beberapa minggu pertama di bulan November memang sering kali mendahului pergerakan kenaikan yang kuat. Hal inilah yang memicu dugaan bahwa koreksi saat ini bisa jadi adalah “pemanasan” sebelum kenaikan fantastis.

Indikator Makro Mendukung Kenaikan

Komentator pasar yang cukup terkenal, Ash Crypto, melihat kesamaan mencolok antara kondisi saat ini dengan reli tahun 2024. Ia mencatat, meskipun terjadi pelemahan jangka pendek, indikator makro tetap sangat mendukung.

“The Fed akan memotong suku bunga pada Desember, Quantitative Tightening (QT) berakhir 1 Desember, Quantitative Easing (QE) sudah di depan mata,” tulisnya, merujuk pada meningkatnya likuiditas pasar dan kesepakatan dagang baru AS-China.

Ash Crypto menambahkan bahwa pesimisme yang dialami banyak investor saat ini justru mirip dengan kondisi di tahun 2024, yang kemudian diikuti oleh salah satu lonjakan terkuat dalam siklus kripto.

Analis Pasang Target USD 112.000

Meskipun tekanan jual jangka pendek terasa, analis lain bernama Astronomer membagikan pandangan yang lebih bullish (optimis). Ia menyatakan Bitcoin telah mencapai USD 105.000 dan menunjukkan tanda-tanda awal pembalikan (reversal).

Ia bahkan menargetkan pergerakan harga menuju USD 112.000, menyebut perilaku harga saat ini konsisten dengan pola pemulihan historis.

“Saat harga berada di puncak range, saatnya untuk short (jual). Sekarang saya long (beli),” tegasnya, mengindikasikan bahwa ia telah menutup semua posisi bearish-nya dan optimistis dip yang terjadi hanya bersifat sementara.

Investor Justru Pindah ke Self-Custody

Di sisi lain, data on-chain (data transaksi di blockchain) juga tampaknya membantah sentimen bearish.

Pengamat pasar CryptosRus menunjukkan adanya peningkatan tajam dalam penarikan Bitcoin (outflow) dari bursa Binance. Jumlah alamat penarikan naik dari 340 menjadi 418 pada minggu ini.

Tren ini menunjukkan bahwa alih-alih menjual aset mereka, para holder justru memindahkan Bitcoin ke dompet pribadi (self-custody). Penarikan yang meningkat, meskipun harga turun, biasanya sejalan dengan fase akumulasi oleh investor.

Secara keseluruhan, pasar saat ini mencerminkan tarik-menarik antara kehati-hatian teknikal dan optimisme fundamental, dengan banyak analis menyoroti bahwa pola November sebelumnya sering kali mendahului pembalikan bullish yang kuat.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU