JAKARTA, duniafintech.com – BeritaSatu TV melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawannya. PHK ini dilakukan secara tiba-tiba dan menjelang pembayaran tunjangan hari raya atau THR.
PHK massal ini dimulai sejak Rabu (16/3) di mana karyawan satu per satu mulai dipanggil menghadap HRD. Pemanggilan karyawan yang akan terkena PHK ini akan dituntaskan Jumat ini (18/3).
Adapun, keputusan ini diumumkan melalui zoom meeting pada Selasa (15/3) kepada segenap karyawan, di mana secara persentase total karyawan yang akan diputus kontraknya ini sebanyak 70% karyawan.
“Sangat mendadak, mengagetkan semua karyawan. Terlebih, ini hanya tinggal sebulan dari keharusan pembayaran THR,” tulis rilis yang diterima Duniafintech.com, Jumat (18/3).
Belum diketahui skema pesangon yang akan diberikan kepada karyawan, yang pasti, posisi karyawan memang lemah, karena UU Ciptaker telah mengubah formula 2n+1 (2x masa kerja + dll) pada peraturan sebelumnya.Â
Termasuk yang di-PHK pada gelombang ini seorang wakil pemimpin redaksi, sejumlah manager, para produser eksekutif, produser, presenter, reporter, hingga kameraman. Jumlahnya berkisar 250 orang.
Pada gelombang pertama pada Oktober 2021,sejumlah karyawan sudah lebih dahulu di-PHK, namun hingga saat ini uang pesangonnya belum selesai dicicil.
‘Mohon bantuan teman-teman untuk mengawal agar hak-hak teman-teman kita sesama jurnalis di BSTV bisa dipenuhi dengan layak,” tulis keterangan yang sama.
Sebagai informasi, BeritaSatu TV merupakan televisi milik Lippo Group, berdiri pada 2011. Putra-putra konglomerat Lippo Group, James Riady, pernah menjadi direktur di BSTV, termasuk John Riady yang saat ini menjadi CEO Lippo Group.
Saat ini, CEO BSTV adalah Anthony Wonsono, ponakan James Riady. Anthony adalah cucu pendiri Lippo, Mochtar Riady, dari anak wanitanya yang paling bungsu.
Penulis: Nanda Aria
Admin: Panji A Syuhada