JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus mendorong terciptanya peningkatan investasi pada sektor ekonomi digital. Karena itu, topik ini menjadi salah satu fokus utama dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 tahun 2022 yang digelar di Indonesia.
Jokowi menuturkan, pemerintah akan memberikan perhatian serius pada pengembangan teknologi digital, terutama yang mempunyai kontribusi langsung kepada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dia juga mengundang investor untuk mau menanamkan modalnya di Tanah Air pada sektor tersebut.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang sangat besar di mana mencapai 270 juta jiwa dan daya beli yang terus meningkat pesat, Indonesia sangat menarik untuk investasi pada infrastruktur ekonomi digital.
“Kami ingin mengundang investasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi ekonomi digital ini,” katanya dalam pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip Jumat (28/1).
Menurut dia, ekonomi digital di Indonesia berkembang pesat dan saat ini telah memiliki satu perusahaan rintisan atau startup dengan valuasi di atas US$ 100 miliar (decacorn) dan delapan startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar (unicorn).
Sejak awal pandemi Covid-19 melanda, pemerintah juga terus mendorong sektor UKM untuk memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produknya. “Strategi ini telah berhasil menarik lebih dari 8,4 juta UKM yang saat ini memiliki platform digital untuk menjual produknya,” ucapnya.
Selain itu, untuk mendorong interkonektivitas global yang makin meningkat, ada tiga investasi pembangunan kabel telekomunikasi bawah laut yang sedang berproses, yang menghubungkan Indonesia langsung dengan pantai barat Amerika Serikat (AS) tanpa ada negara perantara.
Hal tersebut akan meningkatkan kapasitas bandwidth Indonesia lebih dari 100% setelah semua terbangun selesai. Di samping itu, Indonesia juga akan memainkan peran penting dalam ekosistem semikonduktor.
Jokowi bilang, pada tahun ini Indonesia akan membangun fasilitas chip design dan pabrik polysilicon di Jawa Tengah, dengan kapasitas 40 ribu ton. “Di tahap awal, produk ini akan kita fokuskan untuk menyuplai kebutuhan solar cell, namun dalam beberapa tahun ke depan akan difokuskan untuk semikonduktor,” terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Perdagangan ekonomi digital di Indonesia tumbuh mencapai US$ 323 miliar atau setara Rp 4.642 triliun (kurs Rp 14.371 per US$). Nilai tersebut naik setidaknya delapan kali lipat dari yang saat ini telah dicapai sebesar Rp 632 triliun.
Potensi ini akan digarap dengan serius oleh pemerintah untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional. Adapun PDB nasional pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp 16.032 triliun dengan kontribusi ekonomi digital 4%.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra