31.9 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Kabar Gembira Buat Perut dan Dompet! Emiten Konsumer Cetak Rekor Baru

JAKARTA, 7 November 2024 – Sebagian besar emiten konsumer menunjukkan performa positif hingga kuartal III-2024, meskipun terjadi deflasi pada periode tersebut. Beberapa perusahaan tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan laba.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan kenaikan laba sebesar 23,69%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan peningkatan laba hingga 15,43%.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga mencatat pertumbuhan laba sebesar 19,57% menjadi Rp 1,915 triliun. Namun, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengalami penurunan laba tipis sebesar 0,52% menjadi Rp 2,01 triliun.

Abdul Azis Setyo Wibowo, Researcher dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa kenaikan volume penjualan menjadi pendorong utama kinerja emiten konsumer. Menurutnya, walaupun deflasi terjadi, tingginya volume penjualan menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat. Azis menambahkan, momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat lebih lanjut.

Emiten Konsumer

Azis merekomendasikan aksi beli (buy) pada saham ICBP dengan target harga Rp 14.900 per saham dan trading buy untuk saham CMRY dengan target Rp 5.950 per saham.

Raden Bagus Bima, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder Warkop Saham, menjelaskan bahwa banyak emiten konsumer berfokus pada efisiensi operasional, seperti pengendalian biaya produksi dan distribusi, untuk menjaga margin tetap kuat meskipun ada deflasi. Emiten seperti ICBP dan MYOR yang memiliki pangsa pasar internasional juga mendapat keuntungan dari permintaan global yang meningkat.

Raden menambahkan, penurunan harga bahan baku turut membantu beberapa emiten konsumer dalam meningkatkan margin laba. Ia melihat bahwa saham seperti INDF, ICBP, dan CMRY mencerminkan pertumbuhan kinerja keuangan mereka, sehingga investor cenderung merespons laporan keuangan positif ini dengan aksi beli, yang mendorong harga saham naik.

Penurunan Laba

Namun, bagi emiten yang mencatat sedikit penurunan laba, seperti MYOR, pergerakan saham mungkin tidak sekuat emiten lainnya. Raden menyarankan agar investor lebih selektif dalam memilih saham dengan pertumbuhan yang solid.

Untuk saham MYOR, investor sebaiknya menunggu faktor positif, seperti perbaikan margin atau peningkatan permintaan ekspor, sebelum membeli.

Raden juga menilai sektor konsumer tetap prospektif menjelang akhir tahun, terutama pada produk makanan dan minuman yang biasanya meningkat menjelang liburan akhir tahun.

Ia mengamati bahwa kebijakan ekonomi pemerintah atau stabilitas nilai tukar rupiah dapat mendukung daya beli masyarakat dan menguntungkan sektor konsumer.

Untuk rekomendasi, Raden menyarankan buy on weakness pada saham INDF di harga Rp 7.500, serta buy pada saham ICBP dengan target harga Rp 12.000–Rp 12.150 dan target penguatan hingga Rp 14.000–Rp 14.500.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU