27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Kata Luhut Harga Pertalite Bakal Naik Susul Pertamax, Airlangga Bilang Masih Dikaji Pemerintah

JAKARTA, duniafintech.com – Baru-baru ini Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa harga pertalite bakal naik, menyusul kenaikan harga pertamax yang sudah diberlakukan.

Namun, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, bilang bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan BBM Pertalite itu sedang dikaji dan jika sudah selesai, selanjutnya akan diumumkan.

Ditegaskan Airlangga juga, hingga saat ini, belum ada kenaikan yang dilakukan pada BBM Pertalite.

“Saat sekarang, masih kami kaji. Sesudah kami kaji, nanti kami umumkan. Tapi sekarang belum,” katanya pada konferensi pers hasil rapat terbatas yang disiarkan di Instagram Sekretaris Kabinet, dikutip pada Rabu (6/4).

Sinyal kenaikan Pertalite ini sebelumnya diungkapkan pertama kali oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Tidak hanya Pertalite, LPG 3 kilogram (kg) juga akan naik. Seperti diketahui, BBM jenis Pertamax sendiri baru saja naik per tanggal 1 April 2022 lalu.

“Jadi, overall yang akan terjadi nanti harga Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Terus kemudian mengenai gas yang 3 kg itu kami bertahap,” ujar Menteri Luhut di Bekasi, Jumat (1/4) lalu.

Kata Luhut saat itu, kenaikan ini bakal berlangsung secara bertahap, yakni mulai dari sekarang hingga September 2022. Pada Juli dan September, imbuhnya, akan ada kenaikan.

“Jadi, nanti 1 April, nanti Juli, nanti bulan September. Itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah,” bebernya.

Di sisi lain, untuk Pertalite, Luhut belum mengungkap kapan kenaikan akan dilakukan.

Overall (secara keseluruhan) yang akan terjadi nanti, Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Ya, semua akan naik. Enggak akan enggak ada yang naik itu,” ulasnya.

Ditambahkannya, kenaikan ini sulit dihindari di tengah lonjakan harga minyak yang terjadi akibat konflik Ukraina dan Rusia belakangan ini. Mengamati kondisi dunia saat ini, sambung Luhut, kenaikan itu memang tidak bisa terelakkan.

Adapun situasi yang memanas antara Rusia dan Ukraina, imbuhnya, juga ikut mempengaruhi hal tersebut. Akan tetapi, lanjut Luhut, kendati terjadi kenaikan, tetap ada subsidi. Meski demikian, ia sendiri tidak menjelaskan lebih detail soal subsidi dimaksud.

“Tapi seperti yang misalnya (LPG) 3 kg ini kan dari 2007 tidak pernah naik harganya, kan tidak fair juga,” paparnya.

Untuk diketahui, per 1 April 2022, harga BBM jenis Pertamax sudah resmi naik menjadi Rp12.500 per liter. PT Pertamina (Persero) sendiri menaikkan harga Pertamax dari yang sebelumnya Rp9.000 per liter.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Editor: Rahmat Fitranto

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU