JAKARTA – Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked, serta produk tradisional milik PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) terpantau mengalami pertumbuhan positif.
Pertumbuhan itu terjadi selama periode semester I tahun 2024.
Pertumbuhan itu berdampak pada pendapatan premi yang turut meningkat.
Pendapatan premi dari produk tradisional mencapai Rp771 miliar.
Hal itu sejalan dengan peningkatan yang turut didapatkan dari produk unit-linked yang menghasilkan Rp685 miliar.
Menanggapi hal itu, Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan, pertumbuhan ini juga mendorong kenaikan Gross Written Premium (GWP) perusahaan menjadi Rp1,5 triliun.
“Meningkat sebesar 20% dibandingkan semester I/2023,” katanya.
Menurut Lukman, produk tradisional dan PAYDI masing-masing juga mengalami pertumbuhan sebesar 23% dan 27% secara tahunan [year on year/yoy].
MSIG Life Terapkan Strategi Baru
Lukman mengakui, capaian tersebut dapat terwujud setelah menerapkan sejumlah strategi.
“Untuk mendongkrak kinerja unit-linked, MSIG Life menerapkan sejumlah strategi,” paparnya.
Diantaranya kata Lukman, melakukan adaptasi terhadap regulasi yang terus diperbarui.
Fokus Pada Inovasi Produk
Perusahaan juga kata Lukman terus fokus pada inovasi produk dengan memanfaatkan umpan balik pelanggan dan tren pasar.
“Serta peningkatan layanan pelanggan melalui teknologi dan pelatihan untuk menjaga loyalitas nasabah,” jelasnya.
Sejumlah Premi Turut Meningkat
Mengacu pada data yang dipublish Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan, sejumlah premi mengalami kontraksi.
Diantaranya premi unit-linked pada semester I/2024 secara industri masih terkontraksi sebesar 13,8% yoy.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar Rp36,68 triliun dari Rp42,56 triliun.
Penurunan tersebut terjadi lebih lambat dibandingkan semester I/2023.
“Premi unit-linked turun 24,9% yoy,” terangnya.
Hal berbeda terjadi pada premi produk tradisional industri asuransi jiwa.
Pada sektor ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan sebesar 18,6% yoy.
Kenaikannya mencapai Rp51,81 triliun pada semester I/2024.
Hal itu berbanding terbalik jika disandingkan dengan Rp43,68 triliun pada semester I/2023.