JAKARTA, duniafintech.com – Sejak diluncurkan pada tahun 2021, e-Meterai masih belum familiar bagi banyak masyarakat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan masih menggunakan meterai tempel dalam proses administrasi. Padahal, e-Meterai menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan pembelian, peningkatan produktivitas, dan penghematan waktu.
e-Meterai dapat digunakan di berbagai skala bisnis dan industri digital, termasuk Fintech. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan tentang e-Meterai, ciri-ciri, dan penggunaannya di industri Fintech.
Ciri-Ciri e-Meterai yang Asli
e-Meterai, atau meterai elektronik, adalah versi digital dari meterai tempel konvensional dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp10.000. Fungsinya adalah untuk membayar pajak dan memberikan legalitas pada dokumen elektronik.
Namun, perlu diwaspadai bahwa saat ini banyak beredar e-Meterai palsu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali ciri-ciri e-Meterai yang asli dari Peruri. Berikut ini beberapa ciri e-Meterai yang dapat dilihat secara kasat mata:
- Kode Unik Berupa Nomor Seri: Setiap e-Meterai memiliki kode unik berupa nomor seri yang berbeda
- Gambar Garuda Pancasila: astikan warna, bentuk, dan arah kepala Garuda sesuai dengan standar.
- Tulisan “METERAI ELEKTRONIK”: Perhatikan huruf kapital dan ejaan yang benar (“meterai” bukan “materai”).
- Angka dan Tulisan Tarif Bea Meterai: Periksa angka dan tulisan yang menunjukkan tarif bea meterai, yaitu โ10.000โ dan โSEPULUH RIBU RUPIAHโ.
Penggunaan e-Meterai di Industri Fintech
Di era fintech yang berkembang pesat di Indonesia, kebutuhan akan perlindungan transaksi dan dokumen elektronik semakin krusial. Munculnya e-Meterai menjadi solusi utama untuk menjawab tantangan ini.
e-Meterai memberikan banyak manfaat bagi berbagai sektor fintech, seperti bank digital, asuransi, P2P lending, hingga e-commerce. Berikut beberapa contoh penggunaan e-Meterai di industri fintech:
1. Bank Digital
e-Meterai memainkan peran penting dalam berbagai transaksi di bank digital. Misalnya, saat proses pembukaan rekening, e-Meterai memberikan validitas pada perjanjian tersebut.
Selama proses pengajuan pinjaman, e-Meterai digunakan dalam perjanjian kredit untuk memverifikasi keabsahan dokumen. Selain itu, e-Meterai juga memberikan otentisitas dan legalitas pada laporan keuangan.
2. Asuransi
Di sektor asuransi, e-Meterai digunakan dalam berbagai jenis transaksi. Sebagai contoh, saat penutupan polis, e-Meterai memberikan legalitas pada dokumen polis asuransi.
Proses klaim pun dilengkapi dengan e-Meterai untuk menjamin keabsahan dokumen klaim. Tak hanya itu, e-Meterai digunakan dalam perjanjian, polis, dan endorsement polis untuk memverifikasi keaslian dan legalitas.
3. P2P Lending
e-Meterai memainkan peran penting dalam platform P2P Lending. Misalnya, saat perjanjian pinjaman, e-Meterai memberikan legalitas pada dokumen tersebut. Ketika pencairan dana dilakukan, e-Meterai digunakan dalam dokumen pencairan untuk memastikan keabsahan.
Selain itu, e-Meterai juga menjamin otentisitas dan legalitas dalam transaksi pembayaran, nota kesepakatan, dan laporan pendanaan.
4. E-commerce
Dalam sektor e-commerce, e-Meterai digunakan untuk memberikan legalitas pada berbagai transaksi. Mulai dari perjanjian jual beli hingga pembuatan faktur, e-Meterai memastikan keaslian dokumen. Selain itu, dalam bukti pembayaran, kontrak kerjasama, dan kebijakan privasi, e-Meterai juga berperan penting untuk memastikan legalitas.
5. Transaksi Saham dan Reksa Dana
Transaksi jual beli saham dan reksa dana yang dilakukan secara online juga dapat menggunakan e-Meterai. Ini memberikan keamanan dan kepercayaan bagi investor. Dengan e-Meterai, transaksi saham dan reksa dana memiliki kekuatan hukum yang sama dengan transaksi fisik.
Dari beberapa contoh tadi, terlihat jelas bahwa penggunaan e-Meterai dapat membantu mempercepat proses administrasi, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keamanan transaksi. Tapi, tahukah Anda bahwa proses ini bisa semakin mulus dengan fitur e-Meterai API?
Cara Kerja e-Meterai API
e-Meterai API adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk membubuhkan e-Meterai langsung melalui sistem yang biasa digunakan. Prosesnya dapat dilakukan tanpa perlu berpindah-pindah antara sistem perusahaan dan platform e-Meterai.
Namun, tidak semua penyedia e-Meterai memiliki fitur canggih ini, dan salah satu yang memilikinya adalah Mekari Sign.
Mekari Sign menawarkan kemampuan integrasi API yang dapat menghemat waktu dan effort dalam memproses administrasi setiap dokumen Anda.
Berikut adalah cara kerja e-Meterai API Mekari Sign:
- Pengunggahan Dokumen: Pengguna mengunggah dokumen ke sistem perusahaan.
- Pengiriman Data ke API Mekari Sign: Sistem perusahaan mengirim data dokumen ke API Mekari Sign. Di sini, Mekari Sign akan melakukan stamping e-Meterai secara otomatis.
- Kembali ke Sistem Perusahaan: Mekari Sign melalui API mengirim kembali dokumen yang telah bermeterai ke sistem perusahaan.
- Unduhan dan Pengolahan Lanjutan: Pembuat dokumen dapat mengunduh dan memproses dokumen yang telah bermeterai lebih lanjut melalui sistem perusahaan.
Baca juga: Mau Ikut CASN? Begini Cara Beli E-Meterai untuk CPNS 2024 dan Harganya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com