Bank Mandiri meluncurkan Wholesale Digital Super Platform Kopra untuk memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah perusahaan melalui digitalisasi wholesale banking.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, peluncuran Wholesale Super Digital Platform Kopra ini untuk mengakomodir kebutuhan dan ekosistem nasabah segmen wholesale yang merupakan core business eksisting dari Bank Mandiri.
“Menginjak usia ke-23 tahun, Bank Mandiri telah siap dan memiliki modal yang kuat untuk mengakselerasi pengembangan layanan perbankan digital bagi segmen nasabah ritel maupun wholesale, serta tumbuh menjadi pemimpin dalam customer experience,” katanya dikutip Duniafintech.com, Senin (4/10).
Darmawan menuturkan, Kopra memiliki layanan digital single access yang menjadi pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi komunitas bisnis pelaku usaha di segmen wholesale berikut ekosistemnya dari hulu ke hilir.
Adapun, sampai dengan akhir Agustus 2021 (ytd) transaksi wholesale channel Bank Mandiri mencatatkan sebanyak 123 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp6.449 triliun.
Mengintegrasikan Seluruh Layanan Wholesale
Kopra sendiri akan mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi wholesale ke dalam satu platform sistem tunggal atau single sign on (SSO), melalui fitur cash management, forex transaction, value chain financing, trade finance, smart account, serta online custody.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan nasabah wholesale dan juga UKM, Kopra dilengkapi dalam tiga varian layanan, yaitu kopra portal, kopra host to host, dan kopra partnership yang menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah di segmen wholesale.
“Secara konsep, financial super app livin’ dan Kopra sama-sama mengusung pendekatan comprehensive banking experience, dengan aneka fitur yang akan mendekatkan Bank Mandiri ke dalam ekosistem digital serta memperkuat kolaborasi bersama Mandiri Group. Hal ini kami siapkan untuk membantu Bank Mandiri menjadi bank pilihan utama dan kepercayaan nasabah,” ucapnya.
Memperbarui Aplikasi Super App Livin’ By Mandiri
Darmawan pun mengungkapkan, untuk dapat terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, Bank Mandiri pun terus meluncurkan terobosan. Selain menelurkan platform khusus wholesale dan ritel, Bank Mandiri juga memperbarui Super App Livin’ sebagai digital banking perseroan.
Adapun fitur teranyarnya antara lain pembukaan rekening baru, verifikasi wajah, quick access, tarik tunai tanpa kartu, e-wallet linkage untuk top up dan update saldo e-money termasuk uang elektronik lainnya dengan satu klik hingga transfer dan bayar tagihan favorit di satu tempat.
“Livin’ by Mandiri telah betransformasi menjadi super app yang memanfaatkan pendekatan AI (Artificial Intelligence) untuk menciptakan sentuhan personal yang unik dan modern dalam akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak,” imbuhnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, dengan didukung oleh digitalisasi sampai dengan posisi akhir Agustus 2021 Bank Mandiri berhasil mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta mampu menekan biaya dana dengan lebih efisien.
Optimalisasi tersebut tercermin dari total DPK per Agustus 2021 yang menembus Rp 933,04 triliun, tumbuh 8,00% secara (yoy) dengan rasio CASA terhadap DPK sebesar 72,86%. Sedangkan, Cost of Fund (CoF) berada di angka 1,67% atau menurun sebesar 110 bps secara (yoy).
Pertumbuhan dari sisi kredit juga selaras dengan upaya pemulihan ekonomi Indonesia. Terlihat sampai dengan akhir Agustus 2021 total penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh sebesar 8,06% secara year on year (yoy).
Jumlah Pengguna Terus Meningkat
Darmawan menambahkan, salah satu bukti keberhasilan digitalisasi pada Bank Mandiri ini tercermin pula dari jumlah pengguna Financial Super App Livin’ By Mandiri yang mencapai 8,2 juta di akhir Agustus 2021 atau meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan periode 2020.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin’ by Mandiri juga melesat hingga 63% (yoy) menembus 607,5 juta transaksi dengan nilai transaksi menyentuh Rp1.008 triliun per akhir Agustus 2021.
Selaras dengan tema HUT ke-23 “Mandiri Jadi Digital” perseroan telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah Bank Mandiri. Hasilnya, hingga kuartal III-2021 lebih dari 95% transaksi perbankan dapat dilakukan secara digital.
Dia meyakini bahwa kecepatan dan keunggulan dalam mendigitalisasi layanan dan produk perbankan akan menjadi pembeda dalam persaingan ketat industri perbankan di masa mendatang.
“Kami telah merumuskan sejumlah pendekatan dan kegiatan yang diharapkan akan meningkatkan tingkat pencapaian target adopsi digital di Bank Mandiri,” tuturnya.
Fokus ke Pengembangan SDM
Selain pengembangan sisi bisnis dan teknologi, pihaknya juga fokus pada pengembangan SDM, sebagai nilai inti atau core values BUMN yakni AKHLAK, sebagai bagian dari kesatuan dalam pemerintahan.
Sebab, sebagai perusahaan BUMN tentunya Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri, sehingga diperlukan kerja sama antar BUMN agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.
Core values AKHLAK sendiri merupakan akronim yang berorientasi pelayanan yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri,” jelasnya.
Akselerasi pengembangan SDM Bank Mandiri atau Mandirian juga diperkuat lewat implementasi program Mandirian Siap Jadi Digital.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri telah mempersiapkan lima aktivitas utama yakni siap akselerasi pengembangan kapabilitas digital, siap bangun kapabilitas pembeda, siap adaptasi perubahan fungsi, siap disrupsi karir dengan tantangan baru dan terakhir siap tingkatkan produktivitas.
“Namun, program ini tidak akan berhasil tanpa adanya kunci utama yang harus dimiliki Mandirian yaitu mindset, motivasi serta disiplin untuk terus tumbuh dan berkembang,” papar Darmawan.
Reporter : Nanda Aria
Editor : Gemal A.N. Panggabean