26.3 C
Jakarta
Minggu, 6 Oktober, 2024

Larang Jual Beli Token ASIX Anang Hermansyah, Apa Alasan Bappebti?

JAKARTA, duniafintech.com – Larangan untuk memperjualbelikan atau memperdagangkan token ASIX milik Anang Hermansyah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Apa alasannya?

Sebagai informasi, dalam unggahan akun Twitter resmi @infobappebti, kemarin (10/2/2022), dikutip dari CNN Indonesia, larangan ini disampaikan oleh Bappebti lantaran token ASIX tidak masuk ke dalam daftar 229 aset kripto yang berizin.

“Selamat siang, dapat kami sampaikan bahwa Token ASIX dilarang untuk diperdagangkan karena tidak termasuk ke dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dalam transaksi aset kripto di Indonesia sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020. Terima kasih,” tuli akun Bappebti via Twitter saat menanggapi pertanyaan salah seorang netizen.

Sebelumnya, penyanyi ternama Anang Hermansyah diketahui mulai menjajal dunia aset kripto dengan meluncurkan Token Asix. Mertua Atta Halilintar itu mengadaptasi teknologi blockchain dari Binance dan mengembangkan marketplace NFT.

Anang pun menargetkan proyeknya masuk ke pasar Asia. Di samping itu, dirinya pun akan mengajak selebritas dalam negeri untuk bisa menjual karya di NFT. Bukan hanya itu, Anang pun punya ancang-ancang untuk mengembangkan sistem metaverse buatan lokal bernama Nusantaraverse.

Rencananya, semesta digital ini akan mengadopsi wilayah di Nusantara yang menurut Anang membentang di sepanjang Sundaland.

Baca Juga:

Laris dalam semenit

Diluncurkan antara tanggal 22 sampai dengan 25 Januari lalu, token kripto ASIX milik Anang Hermansyah laris manis di pasaran, bahkan hanya dalam waktu semenit. Token itu pun mulai dijual lewat private sale. Penjualan tersebut dilakukan sebelum dijual secara resmi.

“Laris banget,” ucap CEO IDM Co-op MC Basyar selaku developer akun ASIX, seperti dikutip dari Detik.com, Jumat (21/1/2022) lalu.

Ia menyebut, nantinya juga akan dilakukan presale, yang akan disiapkan sebanyak 40% dari stok.

“40% supply yang akan dijual di presale,” jelasnya.

Terdapat tiga proyek, imbuhnya, yang menjadi utilitas token kripto ASIX. Pertama, proyek pengembangan 5 game P2E atau pay to earn, di antaranya congklak.

“Jadi, orang main game nanti bisa dapat table koin, namanya BUSD, Binance USD,” ulasnya.

Token kripto ASIX ini sebenarnya memang menggunakan teknologi blockchain dari Binance. Adapun proyek keduanya, yakni mengembangkan marketplace untuk non-fungible token (NFT), seperti OpenSea.

Di samping itu, NFT milik Anang ini ditargetkan bisa menjadi yang terbesar di Asia. Selain itu, juga bisa menggandeng artis-artis di Indonesia untuk menjual karyanya melalui NFT. Sementara itu, proyek yang ketiga adalah membuat metaverse sendiri yang bernama Nusantaraverse.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU