25.8 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Mengenal Leading dan Lagging Indicator di Crypto

JAKARTA, duniafintech.com – Leading dan lagging indicator adalah indikator yang diaplikasikan banyak investor untuk memantau kinerja dan memprediksi pergerakan harga aset di masa depan. Lalu, apa itu leading dan lagging indicator di crypto? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Pengertian Leading dan Lagging Indicator di Crypto

Lagging indicator adalah salah satu indikator penting yang berfungsi untuk mengkonfirmasi sebuah tren pasar yang sedang terjadi atau sudah terjadi.

Lagging indicator merupakan salah satu indikator yang saat ini banyak digunakan oleh trader untuk mengkonfirmasi tren harga sebuah aset sebelum mereka membuka posisi. Jika tren harga yang sedang berlangsung tersebut sesuai dengan asumsi yang dibuat, maka trader akan lebih percaya diri ketika ingin memasuki pasar.

Sedangkan, leading indicator adalah indikator yang digunakan oleh trader untuk memprediksi tren atau peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang mengenai kinerja bisnis, kondisi pasar aset, dan juga perubahan ekonomi. Istilah ini berasal dari ilmu ekonomi yang dapat diartikan sebagai faktor terukur sebelum kondisi pasar mengikuti tren.

Selain itu, leading indicator ini termasuk sebagai indikator yang banyak digunakan banyak investor sebagai panduan ketika ingin menyusun strategi investasi guna mengantisipasi kondisi pasar di masa depan.

Jenis-Jenis 

Ada beberapa jenis dari lagging indikator, berikut ini adalah beberapa jenisnya yaitu:

1. Moving Average (MA)

Moving average adalah salah satu jenis indikator yang didasarkan pada data historis harga aset. Persilangan antara sebuah garis MA dengan dua rentang waktu yang berbeda bisa menjadi sinyal pembelian maupun penjualan aset bagi para investor.

2. Bollinger Bands

Indikator jenis ini didasarkan pada rata-rata pergerakan aset dalam rentang waktu tertentu (Moving Average) dan standar deviasi positif maupun negatif sebagai indikasi volatilitas pasar. Deviasi besar mengindikasikan volatilitas pasar yang meningkat, sedangkan deviasi kecil menunjukkan volatilitas pasar yang menurun.

3. Indikator MACD

Pasalnya, MACD ini didasarkan pada tiga komponen utama, yaitu dua garis MA dan juga histogram yang bisa menjadi sinyal bagi trader untuk mengetahui kapan trader harus buka atau tutup posisi.

Secara umum, terdapat empat leading indicator yang biasa digunakan oleh para trader dan investor. Berikut ini adalah empat jenisnya, antara lain:

  • Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan indikator yang digunakan para trader maupun investor untuk membandingkan level harga penutupan baru-baru ini dengan harga perdagangan sebelumnya. Jika osilator tersebut menunjukkan angka yang lebih besar dari 80, maka pasar akan dianggap overbought. Begitupun sebaliknya, jika nilai tersebut berada di bawah 20, maka pasar mengindikasikan kondisi oversold.

  • On-Balance Volume (OBV)

OBV (On-Balance Volume) adalah salah satu indikator yang menunjukkan kenaikan maupun penurunan volume transaksi. Seorang trader akan menggunakan data tersebut untuk menganalisis kemungkinan dari kenaikan atau penurunan harga dalam waktu dekat. Dalam praktiknya, OBV sering digunakan oleh trader maupun investor bersama dengan indikator lagging.

  • Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indeks momentum yang banyak digunakan oleh trader untuk dapat mengenali kondisi overbought atau oversold di pasar. RSI akan menampilkan sinyal dari skala 0 sampai dengan 100. Jika RSI berada di atas 70 berarti mengindikasikan kondisi overbought (grafik merah), sedangkan jika RSI berada di bawah 30 berarti menunjukkan kondisi oversold (grafik hijau).

  • William %R

William %R adalah salah satu indikator yang memiliki kemiripan dengan indikator Stochastic Oscillator, akan tetapi rentang skalanya negatif, yaitu dari 0 sampai -100. Bedanya dengan Stochastic Oscillator adalah nilai -20 berarti menunjukkan sinyal overbought, sedangkan nilai -80 berarti mengindikasikan kondisi oversold.

Beda Leading dan Lagging Indicator

Leading dan lagging indicator di crypto sama-sama bermanfaat bagi para trader dan investor untuk meraih profit. Menurut Bernard Marr, influencer bisnis dan juga kontributor Forbes mengumpamakan proses menjalankan bisnis atau investasi seperti mengendarai mobil. Ketika pengemudi tersebut melihat apa yang ada di depannya melalui kaca depan, maka itulah yang disebut dengan leading indicator. Sebaliknya, ketika pengemudi sedang melihat kembali jalan yang baru saja dilewati melalui kaca spion, maka itulah yang disebut dengan lagging indicator.

Sederhananya, leading indicator adalah sebuah indikator yang digunakan untuk memprediksi pergerakan pasar, sedangkan lagging indicator adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengkonfirmasi tren yang sedang berlangsung saat ini atau sudah terjadi.

Perbedaan lain yang terdapat dari kedua indikator tersebut adalah dalam hal kecepatan reaksinya. Leading indicator akan bereaksi cepat terhadap perubahan harga sehingga cenderung indikator ini dapat menguntungkan untuk trader jangka pendek. Di lain sisi, lagging indicator justru bereaksi lebih lambat terhadap perubahan harga, namun indikator ini dianggap lebih akurat.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE