28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Mengapa Investasi Saham Lebih Baik dari Menabung

JAKARTA, 12 Oktober 2024 – Menabung tidak selalu menjamin seseorang menjadi kaya, menurut Lo Kheng Hong, seorang investor kawakan, kebiasaan menabung justru bisa mengikis kekayaan atau bahkan membuat seseorang perlahan-lahan jatuh miskin.

Alasannya, bunga yang diperoleh dari menabung di bank tidak cukup untuk melawan inflasi.

“Menyimpan uang di bank sebenarnya membuat kita miskin secara perlahan karena nilai uang kita terus tergerus,” ujar Lo Kheng Hong.

Membeli obligasi atau surat utang juga tidak menarik perhatian Lo Kheng Hong, karena bunga yang ditawarkan dinilai tidak besar.

“Saya juga tidak membeli emas,” tambahnya.

Lo Kheng Hong Investasi Saham

Investasi yang membuat Lo Kheng Hong berhasil meraih kekayaan adalah saham. Salah satu keberhasilan besarnya datang dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR), yang menjadi momen awal dirinya meraih keuntungan besar dari investasi saham.

Lo menjelaskan bahwa alasan utama dia memilih berinvestasi di saham adalah karena pasar saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara pasar saham utama dunia bagi investor jangka panjang.

“Sudah terbukti! Saya bersyukur menjadi bagian dari pasar saham Indonesia,” ungkapnya.

Namun, Lo menyayangkan bahwa hingga saat ini, hampir 99% masyarakat Indonesia masih ragu bahwa investasi saham adalah pilihan terbaik. Banyak yang lebih memilih menyimpan uang di bank atau membeli properti daripada berinvestasi saham.

Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor yang sangat cermat, bahkan bisa menghabiskan waktu lama membaca laporan keuangan sebelum memutuskan investasi. Keuletannya ini menunjukkan bahwa dia tidak sembarangan dalam memilih saham.

LKH, panggilan akrabnya, telah sukses berinvestasi di pasar saham dengan strategi mencari saham undervalued yang memberinya keuntungan berkali-kali lipat.

Namun, penting diingat bahwa strategi investasi harus sesuai dengan tujuan dan pemahaman masing-masing investor. Jika seseorang memaksa diri berinvestasi dalam instrumen yang tidak dipahami, keraguan dan kerugian bisa muncul di kemudian hari.

Untuk meniru strategi Lo Kheng Hong, penting memahami konsep value investing secara mendalam. Lo Kheng Hong masih menggunakan strategi ini hingga sekarang, yaitu membeli saham yang dianggap undervalued atau salah harga.

Beberapa saham yang masih dimilikinya hingga September 2022 adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk, PT Intiland Development Tbk, dan PT Gajah Tunggal Tbk. Semua saham tersebut memiliki rasio price to book value (PBV) di bawah 1 dan rasio price to earning (PER) yang rendah.

Namun, LKH menekankan pentingnya memperhatikan tata kelola perusahaan, selain valuasi. Salah satu perusahaan yang dimilikinya, PT Intiland Development Tbk (DILD), sempat menghadapi masalah hukum, yang menggarisbawahi pentingnya governance dalam investasi.

Kelebihan dan Kekurangan Membeli Saham

LKH sering menggunakan analogi “membeli Mercy seharga Avanza” untuk menjelaskan strategi investasinya, namun tetap ada risiko dalam membeli saham yang sedang merugi.

Investasi yang sukses membutuhkan pemahaman mendalam, terutama melalui analisis laporan keuangan. Menurut Lo, kesabaran dan pemahaman yang baik terhadap apa yang dibeli adalah kunci utama dalam investasi saham.

Lo juga pernah menghadapi masa sulit saat krisis 1998, ketika nilai kekayaannya turun hingga 85%. Namun, dia berhasil bangkit dengan berinvestasi di saham PT United Tractor Tbk (UNTR) yang saat itu dihargai Rp 250 per lembar, karena dia melihat prospek cerah dan valuasi yang murah.

Menurutnya, investasi di masa krisis dapat membawa keuntungan besar, namun hal ini memerlukan kesiapan mental dan analisis yang baik. Untuk tahun 2023, meski tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti, Lo menyarankan agar selalu waspada dan menggunakan strategi investasi yang tepat.

Jika ingin menerapkan strategi value investing seperti LKH, pastikan Anda benar-benar memahami tujuan investasi dan alasan membeli saham tersebut, serta gunakan dana yang tidak dibutuhkan untuk kebutuhan lain. Jangan pernah berinvestasi dengan dana pinjaman atau uang yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU