Sektor logistik di Indonesia tampaknya selalu bertumbuh sesuai dengan kenaikan manufaktur maupun ecommerce. Melihat potensi besar akan pertumbuhan sektor logistik tersebut, lahirlah Logisly, perusahaan startup e-forwarding yang pertemukan pengguna (shipper) dan penyedia jasa (transporter) logistik.
Baca juga :Â CEBIT ASEAN Thailand 2019 Sangat Didukung oleh MOST & MDES
Startup logistik yang diluncurkan pada Rabu, (31/8/2019) di Jakarta tersebut, mulai beroperasi pada awal April 2019. Terhitung dari peluncurannya hingga bulan Juli 2019 ini sudah sekitar lebih dari 5.000 truk yang terdaftar dalam jejaring Logisly, di mana mayoritas dari pengusaha truk tersebut adalah UMKM.
Latar belakang hadirnya Logisly, melihat manajemen di perusahaan truk yang ada saat ini masih banyak yang bersifat manual sehingga sering kali truk berjalan tanpa muatan atau tidak mendapat pesanan. Ditambah lagi menurut riset Mordor Intelligence  bertajuk ‘Indonesia Freight and Logistics Market-Growth, Trends, and Forecast’ mencatat, pendapatan di industri logistik ini diprediksi tumbuh 13-15% sepanjang 2019-2024.
Oleh karena itu, Logisly sebagai platform teknologi untuk meningkatkan utilisasi truk pun menjadi solusi. Kedepannya, Logisly akan membantu UMKM truk dalam memperbaiki manajemen bisnis para UMKM tersebut
Melalui teknologinya, Logisly memungkinkan para pengusaha truk UKM untuk mendapatkan order dari shipper. Sementara, shipper dapat menemukan truk sesuai dengan kebutuhannya dan melakukan real time tracking lokasi truk. Shipper juga dapat memilih segala jenis muatan, mulai dari truk kecil seperti van atau engkel, truk trailer atau wingbox, tronton bak terbuka, flatbed atau reefer.
bahkan memfasilitasi invoice digital untuk memeriksa dokumen Proof of Delivery (POD) sebelum dokumen tersebut dikirim. Dengan begitu, SLA atau kontrak dari penyedia layanan dan pengguna yang memberikan jaminan tingkat pelayanan bisa terjaga.
Sekedar tambahan informasi, Pengguna bisa mengunduh aplikasi Logisly di Google Play Store. Saat ini, startup tersebut juga sudah mendapat pendanaan tahap awal dari angle investor dan modal ventura seperti Seedplus, Convergence dan Genesia.