JAKARTA – Caroline Ellison, mantan CEO Alameda Research, telah mengajukan permohonan kepada hakim untuk mendapatkan pengampunan atas dakwaan penipuan yang dihadapinya. Ellison, yang juga merupakan mantan kekasih dari Sam Bankman-Fried, pendiri FTX yang runtuh, mengaku bersalah atas tujuh dakwaan penipuan pada Desember 2022.
Dalam permohonannya, Ellison berargumen bahwa dia telah memberikan “bantuan substansial” kepada pemerintah dalam penyelidikan mereka terhadap FTX dan Bankman-Fried. Dia juga mengklaim bahwa dia telah menunjukkan penyesalan yang tulus atas tindakannya dan telah berkomitmen untuk memperbaiki kesalahannya.
Permohonan Pengampunan Ellison Sang CEO Alameda
Jaksa penuntut telah merekomendasikan agar Ellison menerima hukuman yang ringan karena kerja samanya. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan hakim. Jika permohonan pengampunannya ditolak, Ellison bisa menghadapi hukuman penjara hingga 110 tahun.
Kasus ini merupakan bagian dari skandal FTX yang lebih luas, yang telah mengguncang industri kripto. FTX, yang pernah menjadi salah satu bursa kripto terbesar di dunia, runtuh pada November 2022 setelah terungkap bahwa perusahaan tersebut telah menyalahgunakan dana pelanggan.
Bankman-Fried, yang dituduh sebagai dalang di balik skema penipuan FTX, telah mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan. Persidangannya dijadwalkan akan dimulai pada Oktober 2023.
Kasus Ellison dan Bankman-Fried menyoroti risiko yang terkait dengan investasi kripto dan pentingnya regulasi yang lebih ketat di industri ini. Investor didesak untuk melakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi dalam aset kripto dan hanya menggunakan platform tepercaya.