28.2 C
Jakarta
Minggu, 15 Desember, 2024

Mau Beli Emas? Tunggu Dulu! Ini Dia Analisanya

JAKARTA, 29 November 2024Harga emas di pasar global mengalami penurunan tajam, meskipun indeks dolar AS menunjukkan pelemahan. Penurunan ini terjadi karena perhatian investor kini tertuju pada langkah kebijakan Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.

Bloomberg menyiarkan bahwa harga emas spot berada di level US$ 2.673,57 per troy ounce, turun 1,6% dibandingkan penutupan pekan lalu. Sebelumnya, harga emas sempat melonjak 6% dalam satu pekan, kenaikan mingguan terbesar dalam 20 bulan terakhir.

Harga emas kembali turun di bawah US$ 2.700 di tengah ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed yang akan diputuskan Desember mendatang. Penurunan ini terjadi setelah laporan menunjukkan peningkatan aktivitas bisnis AS pada November, mencapai laju tercepat sejak April 2022. Saat ini, pasar swap memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember sangat kecil.

Suku Bunga Tinggi Beri Tekanan Harga Emas?

Suku bunga yang tinggi biasanya memberikan tekanan pada emas, mengingat logam mulia ini tidak menawarkan imbal hasil.

Namun demikian, sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 25%. Lonjakan ini didorong oleh pembelian emas oleh bank sentral dan kebijakan moneter The Fed yang mulai mengarah pada pelonggaran suku bunga. Selain itu, ketegangan geopolitik, terutama eskalasi perang Rusia-Ukraina, turut memicu permintaan terhadap aset safe haven.

Sejumlah bank global tetap optimistis terhadap prospek emas. Goldman Sachs Group Inc. dan UBS Group AG memproyeksikan harga emas akan terus meningkat hingga 2025.

Dinamika Harga Emas

Jun Rong Yeap, analis pasar di IG Asia Pte., menilai harga emas saat ini mencerminkan dinamika antara risiko geopolitik dan sikap The Fed yang tidak terlalu dovish.

“Kejutan inflasi yang meningkat dapat memperkuat ekspektasi pasar bahwa suku bunga akan tetap tinggi pada Desember. Hal ini berpotensi memberikan tekanan tambahan pada harga emas,” ungkapnya.

Pekan ini, beberapa data ekonomi penting akan menjadi perhatian pasar sebagai indikator arah kebijakan suku bunga The Fed. Data tersebut meliputi risalah rapat The Fed pada November, indeks keyakinan konsumen, serta laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang menjadi tolok ukur inflasi utama bagi The Fed.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU