JAKARTA, duniafintech.com – Bantuan langsung tunai atau BLT minyak goreng yang ditargetkan dibagikan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), saat ini sudah disalurkan oleh PT Pos Indonesia kepada 9,3 juta KPM.
Sebanyak 9,3 juta KPM tersebut merupakan realisasi penyaluran dari Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Data diambil per Minggu, 17 April 2022, pukul 14.30 WIB.
Direktur PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan, untuk mencapai target penyaluran BLT minyak goreng sebelum Lebaran, pihaknya menambah jumlah personel.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami tambah titik penyaluran, komunitas diperbanyak, jumlah tenaga juru bayar juga ditambah. Selain karyawan organik, ada petugas tambahan dengan pengenal khusus untuk membantu penyaluran. Jam layanan pun diperpanjang di setiap titik. Bahkan, ada yang sampai malam,” kata Faizal, dikutip dari Tempo.com, Senin (18/4/2022).Â
Sebelum dipercaya menyalurkan BLT minyak goreng, Pos Indonesia telah sukses melakukan penyaluran bansos Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM.
“Kami menyalurkan kepada 18,8 juta KPM selama dua minggu. Presiden ingin segera disalurkan agar KPM bisa segera membelanjakan uang tunai tersebut. Persiapan sangat mepet, kami kerahkan segala sumber daya, kreativitas, dan inovasi sehingga dalam dua minggu realisasi penyaluran mencapai 92 persen. Hingga hari ini sudah 97,88 persen,” ungkapnya.Â
Mengenai data KPM penerima bansos, disebutkan Faizal pihaknya menerima data dari Kemensos. Setelah diverifikasi dan divalidasi oleh Kemensos, Pos Indonesia melakukan proses cleansing.
“Data kami percayakan sepenuhnya kepada Kemensos. Jadi yang melakukan validasi dan verifikasi data siapa saja yang berhak menerima bansos ialah Pusdatin Kemensos. Setelah itu kami lakukan cleansing. Kemudian, data diserahkan kembali ke Kemensos. Setelah disetujui Kemensos, kami cetak undangan (berisi jadwal dan jam penyaluran bansos) untuk penerima bansos,” ucap Faizal.
Adapun BLT minyak goreng senilai Rp100 ribu per bulan yang diberikan sekaligus untuk tiga bulan (April, Mei, Juni), sehingga yang diterima KPM senilai Rp300 ribu. Bantuan tersebut masih ditambah dengan bansos sembako Rp200 ribu. Dengan demikian total uang bansos yang diterima sejumlah Rp500 ribu.
Terkait penyaluran BLT minyak goreng, Executive Vice President (EVP) Regional III Jawa Barat Pujiati B mengatakan untuk kelancaran dan mencegah penumpukan antrean dilakukan pembagian jadwal.
“Penyaluran di Jawa Barat dibagi menjadi KC dan KCU. Masing-masing dibentuk satgas dan jadwal penyaluran sesuai alokasi. Kami targetkan maksimal 10 hari penyaluran tuntas untuk 3,2 juta KPM,” kata Pujiati.
Guna mempercepat penyaluran BLT minyak goreng di Jawa Barat dipersiapkan 1.300 pegawai organik. Jumlah tersebut masih ditambah dengan mitra dari unsur masyarakat, kelurahan, TKSK, dan mahasiswa.
“Selain itu titik bayar diperbanyak agar tidak terjadi penumpukan antrean,” ucapnya.
Salah satu penerima BLT minyak goreng, yaitu Rohana mengatakan uang bansos yang diterimanya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar listrik, membeli minyak, telur, dan beras.
“Saya senang terima bantuan. Terima kasih pemerintah dan PT Pos Indonesia, saya sangat terbantu dengan bantuan ini,” kata Rohana.
Begitu pun dengan KPM Siti Hadiyat. Uang bansos dipakai untuk membeli sembako dan persiapan Lebaran.
“Proses pencairan bansos gampang. Saya datang ke Kantor Pos bawa KK dan KTP. Kemudian setelah data diverifikasi, langsung dapat uang,” ucap Siti.
Tak hanya Rohana dan Siti, KPM penerima BLT minyak goreng Yeti Sumiyati, juga mengaku sangat bersyukur bisa menerima bansos.
“Uang bansos saya pakai untuk membeli sembako dan memenuhi kebutuhan hidup. Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PT Pos Indonesia, saya terbantu dengan bantuan ini,” tutur Yeti.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada