duniafintech.com – Yayasan Nusantara Peduli Ummat atau Nusantara Peduli adalah lembaga sosial kemanusiaan Islam (socio religious) yang bertekad memberi solusi dengan berinovasi melalui program-program sosial yang memberdayakan dhuafa. Secara khusus, Nusantara Peduli berfokus pada program untuk mualaf di Indonesia.
Berangkat dari keprihatinan atas kesenjangan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan religi, Nusantara Peduli hadir. Tepat pada tanggal 1 Mei 2013, Nusantara Peduli lahir di Kota Klaten, Jawa Tengah dengan membawa semangat memberi solusi untuk negeri melalui program-program sosial, dakwah dan kemanusiaan yang inovatif serta solutif untuk memberdayakan Dhuafa.
Nusantara Peduli mengusung visi menjadi lembaga filantropi yang inovatif dan solutif. Selain itu, lembaga ini juga mengemban empat misi, yakni membangun sumber daya manusia yang kompeten dan kreatif; mengintegrasikan sistem kerja berbasis teknologi terkini; menjalin sinergi dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional; dan menghadirkan program yang mampu menjawab problematika masyarakat.
Nusantara Peduli menjalankan sejumlah program untuk memberdayakan dhuafa. Salah satunya adalah Nusantara Berilmu. Ini adalah program untuk mencerdaskan anak bangsa. Cara yang ditempuhnya antara lain membangun pesantren gratis. Pesantren gratis diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan para mualaf usia SMP hingga SMA sederajat.
Lalu, ada pula Beasiswa Nusantara Cerdas. Kegiatan ini menyalurkan santunan beasiswa untuk anak-anak miskin dan para mualaf dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Di samping itu, ada juga LKP Gratis, yakni pendidikan non formal untuk membekali anak-anak putus sekolah dan para mualaf agar memiliki bekal skill dan soft kill sehingga memiliki daya saing di dunia kerja serta mandiri.
Selain program Nusantara Berilmu, program-program lainnya yang dijalankan oleh Nusantara Peduli adalah Nusantara Sehat, Nusantara Peduli Yatim, Siaga Bencana Nusantara, dan Dakwah Nusantara.
Masyarakat umum bisa berdonasi dalam berbagai program Nusantara Peduli. Salah satu kampanye pengumpulan dana terbuka yang belum lama ini diadakan adalah Setir Gratis untuk Pemuda Dhuafa. Kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1 juta.
Setir Gratis untuk Pemuda Dhuafa merupakan salah satu solusi pendidikan non formal yang digulirkan untuk membantu para pemuda dhuafa usia produktif putus sekolah sebagai penambah keterampilan.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran yang ada di Indonesia paling banyak didominasi usia produktif. Usia tersebut rata-rata dialami oleh mereka yang putus sekolah tingkat usia 15 hingga 18 tahun. Pemuda yang tidak kuliah di usia 20 tahunan hingga lulus perguruan tinggi pada usia 24 tahun juga cukup banyak yang menjadi pengangguran.
Setir Gratis untuk Pemuda Dhuafa menjadi salah satu solusi bagi pemuda yang belum memiliki pekerjaan. Kegiatan yang telah digulirkan sebanyak dua gelombang ini telah meluluskan 19 pemuda usia produktif sehingga mereka mampu bersaing secara kompetitif dalam memasuki dunia kerja maupun membangun kemandirian.
Kini, kegiatan tersebut kembali bergulir dan memasuki gelombang ke-3. Sebanyak 24 pemuda dhuafa usia produktif bersiap untuk menambah keterampilan setir dengan harapan untuk menunjang hard skill dan soft skill mereka sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja nantinya.
-Sebastian Atmodjo-
