JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, memandang bahwa terjadinya kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara (Sumut) adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Hal itu lantaran karena stok minyak goreng di wilayah itu saat ini melimpah.
Menurutnya, terdapat sebanyak 33 juta liter minyak goreng selama 14 hingga 24 Februari 2022 di Sumut. Pembagiannya juga sudah jelas lokasinya dan menunjukkan tidak ada alasan terjadi kelangkaan minyak goreng di wilayah tersebut.
“Semestinya, minyak goreng berlimpah dan saya jamin tangki-tangki di Sumut penuh semuanya,” ucapnya setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasokan minyak goreng di Pusat Pasar Medan, dikutip dari iNews.id, Minggu (27/2/2022).
Di sisi lain, dirinya juga sudah sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas kabupaten kota di Sumut dan perwakilan dari produsen minyak goreng. Dalam hal ini, imbuhnya, Kemendag ingin mengedepankan mekanisme pasar yang baik.
“Mudah-mudahan pada kesempatan pertama, keadaan menjadi normal di Sumut. Saya minta tolong kerja samanya, Pak Gubernur, beserta seluruh kepala dinas kabupaten kota, juga para pelaku-pelaku usaha di Sumut,” paparnya.
Lebih jauh, ia pun bakal menelusuri penyebab kelangkaan minyak goreng yang terjadi sekarang ini. Terkait itu, Kemendag pun bakal berkoordinasi dengan aparat hukum.
“Karena jumlahnya ini bukan hanya berlimpah, tapi jumlahnya ini seperti air bah, mestinya di Kota Medan sampai Kisaran. Saya tidak menuduh yang buruk-buruk kepada pelaku-pelaku di Sumut,” tegasnya.
Akan tetapi, lanjut Mendag, mengingat jumlah minyak goreng di Sumut terlalu banyak dan tidak sesuai dengan keadaan di pasar, terpaksa Kemendag akan melibatkan aparat hukum untuk menindak tegas tindakan-tindakan penyimpangan yang melawan hukum, baik yang dilakukan produsen sampai ritel.
“Ini akan kami kerjakan pada kesempatan pertama,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, pihaknya sudah melakukan koordinasi ketat terkait kondisi pasokan minyak goreng. Dirinya juga bakal mencari penyebab kelangkaan minyak goreng di wilayahnya.
“Tetapi nanti kami cari. Habis ini, saya akan rapat teknis kepada kepala-kepala dinas di kabupaten kota dan pelaku-pelaku pasar,” sebutnya.
Sejalan dengan instruksi Mendag, Gubernur pun memastikan pasokan minyak goreng di Sumut bakal terurai mulai Senin (28/2/2022) besok dan kondisinya bakal kembali normal di pasaran.
“Seperti petunjuk Mendag, akan terurai, dan rakyat akan kembali normal seperti biasa,” tandasnya.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra