29 C
Jakarta
Kamis, 19 September, 2024

Siapa Bilang Mendapatkan Passive Income dari Deposito Itu Sulit?

JAKARTA – Siapa yang tidak ingin mendapatkan pendapatan pasif atau passive income dari deposito tanpa harus bekerja keras? Investasi deposito adalah salah satu pilihan yang menarik untuk meraih tujuan tersebut.

Investasi deposito mudah diakses baik oleh investor berpengalaman maupun pemula. Sebagai bentuk simpanan, deposito menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa, dan banyak orang menjadikannya sebagai sumber pendapatan pasif yang menarik.

Apa itu Passive Income?

Passive income merujuk pada penghasilan yang diperoleh dengan usaha minimal atau bahkan tanpa melakukan pekerjaan aktif. Pendapatan ini berasal dari kontribusi atau pengembangan aset yang dimiliki. Contohnya, jika Anda memiliki properti yang disewakan, uang sewa tersebut merupakan passive income karena Anda menerima pembayaran tanpa harus bekerja secara aktif.

Mengapa Memilih Deposito untuk Passive Income?

  1. Aman

Deposito dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini berarti jika terjadi kegagalan pada bank, LPS akan mengambil alih dan mengembalikan dana Anda sesuai ketentuan. Ini memberikan rasa aman dan perlindungan untuk investasi Anda.

  1. Pengelola Berpengalaman

Deposito dikelola oleh bank yang memiliki profesional berpengalaman dalam bidang keuangan. Mereka memiliki keahlian dalam sistem, proyeksi keuntungan, dan manajemen risiko, memastikan bahwa investasi Anda tetap menghasilkan pendapatan pasif.

  1. Dapat Digunakan sebagai Jaminan

Jika Anda membutuhkan dana dalam jumlah besar, Anda bisa menggunakan deposito sebagai jaminan tanpa harus mencairkannya. Ini memungkinkan Anda untuk memenuhi kebutuhan dana sambil tetap mendapatkan pendapatan dari deposito.

  1. Bunga Kompetitif

Deposito menawarkan bunga yang kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Besar bunga tergantung pada jumlah dana dan tenor deposito, yang dapat memberikan penghasilan pasif yang menarik.

Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mendapatkan Passive Income dari Deposito

  1. Kebijakan Bank dan Biaya Modal

Setiap bank memiliki ketentuan berbeda terkait deposito, termasuk bunga yang ditawarkan. Selain itu, biaya modal atau cost of funds yang dikeluarkan bank juga dapat mempengaruhi profit yang diterima investor. Pastikan untuk memahami kebijakan ini agar tidak kecewa di kemudian hari.

  1. Keamanan Bank

Keamanan bank adalah hal penting yang harus diperhatikan. Pastikan bank tempat Anda berinvestasi memiliki sistem keamanan yang baik untuk melindungi dana Anda dari risiko pencurian atau peretasan.

  1. Jangka Waktu (Tenor) Deposito

Bank menawarkan deposito dengan berbagai jangka waktu, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Semakin lama tenor yang Anda pilih, biasanya bunga yang diterima juga lebih tinggi. Selanjutnya Anda tinggal pilih tenor yang sesuai dengan rencana keuangannya.

  1. Pajak dan Penalti

Deposito dikenakan pajak atas pendapatan yang diperoleh. Selain itu, ada penalti jika Anda mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. Hal ini dapat mengurangi pendapatan pasif Anda, jadi perhatikan ketentuan ini sebelum berinvestasi.

Contoh Perhitungan Passive Income dari Deposito

Untuk menghitung potensi pendapatan pasif dari deposito, pertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat bunga, target penghasilan pasif, dan jangka waktu investasi. Misalnya, jika tingkat bunga deposito adalah 5% per tahun dan Anda ingin mendapatkan passive income minimal Rp1.000.000 per tahun dengan modal awal Rp1.000.000, Anda perlu menambah investasi secara berkala.

Dengan modal awal Rp1.000.000 dan tambahan investasi Rp5.000.000 setiap tahun, Anda akan membutuhkan sekitar 4 tahun untuk mencapai total deposito Rp20.000.000. Dengan jumlah tersebut, Anda bisa mendapatkan passive income sekitar Rp1.000.000 per tahun.

Dengan cara ini, Anda bisa menikmati pendapatan pasif yang stabil tanpa harus bekerja keras. Investasi deposito adalah pilihan yang mudah dan cocok untuk investor pemula yang ingin memperoleh passive income dengan risiko yang relatif rendah.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU