31.1 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Menuju Ekonomi Hijau, Indonesia akan Tutup Seluruh Pembangkit Batu Bara

JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan untuk menuju ekonomi hijau, pemerintah Indonesia menargetkan akan tutup seluruh pembangkit batu bara pada tahun 2025. 

Jokowi mengatakan Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan. Pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 23 persen energi berasal dari energi baru terbarukan di tahun 2023 serta tutup seluruh pembangkit batu bara di tahun 2025. Namun demikian, pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa transisi energi dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat. 

Baca juga: Menko Airlangga Ajak Investor untuk Investasi di Sektor Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru

“Tentu ini membutuhkan investasi, membutuhkan pembiayaan yang besar. Setidaknya US$1 triliun sampai tahun 2060. Indonesia mengundang investor dari Jerman untuk mengembangkan ekonomi hijau. Sekali lagi, Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama,” kata Jokowi. 

Selain sektor lingkungan, Jokowi mengungkapkan Indonesia juga mengusung hilirisasi industri. Kebijakan hilirisasi hilirisasi industri didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi dan pasar yang besar, serta ekonomi yang terjaga. Dengan modal tersebut, Indonesia ingin menjadi pemain besar pada industri electric vehicle (EV).

“Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia. Sampai tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi, diproyeksikan mencapai nilai investasi US$545,3 miliar,” kata Jokowi. 

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa Indonesia akan segera menjadi anggota dari “cooperative climate club” karena targetnya dalam melakukan dekarbonasi penuh pada sektor kelistrikan di tahun 2025. 

Baca juga: Pembangunan Ekonomi Hijau Tengah Disiapkan Indonesia, Hindari Turbulensi Sektor Perdagangan

“Selanjutnya, Jerman akan mendorong investasi di antara negara G7 ke Indonesia yang mencapai €E10 miliar. Saya mengundang anda semua, perusahaan dari Jerman, untuk mengambil kesempatan ini dalam rangka memastikan bahwa semangat ini perlu diapresiasi,” ujar Olaf. 

Sebagai informasi, Presiden Jokowi saat ini mengikuti opening ceremony tersebut, Deutsche Messe AG (DMAG) sebagai penyelenggara juga mengumumkan pemenang Hermes Award yang disampaikan oleh Federal Minister of Education and Research, Bettina Stark-Watzinger. Hermes Award merupakan penghargaan teknologi internasional Hannover Messe yang dapat diikuti oleh seluruh perusahaan yang terdaftar sebagai exhibitors pada kegiatan Hannover Messe 2023. Adapun pemenang Hermes Award pada Hannover Messe 2023 adalah Bosch Rexroth yang dinilai memenuhi kriteria inovasi teknologi, kebermanfaatan industri, lingkungan, serta masyarakat. 

Hannover Messe 2023 akan diselenggarakan selama lima hari ke depan, hingga 21 April 2023 di Hannover Fairground. Dalam ajang ini, Indonesia menggandeng 157 co-exhibitors yang berasal dari pelaku usaha industri, termasuk startup industri, asosiasi, kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus, lembaga pendidikan, serta Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). 

Baca juga: Fantastis, Dibutuhkan Rp6.700 Triliun Untuk Wujudkan Target Ekonomi Hijau 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE