26.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Minat Pendanaan Fintech Lending Meningkat, di Investree Kenaikan Lender Perempuan 55 Persen

JAKARTA, duniafintech.com – Di tengah pandemi yang masih berlangsung, minat masyarakat untuk melakukan pendanaan melalui fintech lending terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data Investree yang telah mencetak pertumbuhan Lender sebesar 38% year-over-year (YOY) terhitung sejak 2020 hingga 2021.

Spesifik untuk Lender perempuan, pertumbuhannya naik sebesar 55% YOY sejak 2020 hingga 2021. Sepanjang 2021, terdapat 2.948 Lender perempuan yang aktif mendanai berbagai macam produk pendanaan Investree mulai dari pendanaan pinjaman, reksa dana, maupun Surat Berharga Negara Elektronik (e-SBN).

Hal itu menunjukkan ketertarikan juga kesadaran perempuan di Indonesia untuk menambah imbal hasil melalui aktivitas pendanaan sudah semakin tinggi dan diimplementasikan pada platform alternatif berbasis digital. 

Menilik kondisi nasional sekarang, Buku Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan outstanding pinjaman mencapai 95% YOY di mana peningkatan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat dalam memberikan pendanaan melalui fintech lending.

Apalagi di Investree, masyarakat dapat berkontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan pelaku UMKM karena pendanaan pinjaman oleh para Lender di Investree disalurkan kepada Borrower yang membutuhkan modal kerja/produktif bagi keberlangsungan bisnis mereka.

Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2022, Investree mengapresiasi kontribusi Lender perempuan terkait keikutsertaan mereka dalam merealisasikan upaya memajukan pelaku UMKM agar tetap tangguh. 

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh Lender, khususnya Lender perempuan, yang telah bergabung dalam ekosistem Investree. Saat ini jumlah Lender aktif di Investree ada lebih dari 24 ribu di mana 35%-nya atau sebanyak 8.528 terdiri dari Lender aktif perempuan.

Angka itu terus bertambah karena semakin ke sini, tren pendanaan oleh perempuan kian meningkat diikuti oleh beragamnya layanan yang dapat diakses secara mudah dan cepat seperti aplikasi mobile Investree for Lender. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan perempuan tertarik melakukan pendanaan adalah variasi instrumennya.

“Di Investree sendiri, Lender bisa memilih mendanai pinjaman, berinvestasi reksa dana, atau membeli e-SBN. Secara YOY, terdapat peningkatan jumlah Lender perempuan yang membeli produk e-SBN–tumbuh dari 46% menjadi 51%. Jadi, peran serta Lender perempuan sangat nyata,” kata dia.

Untuk memperkuat kontribusi Lender perempuan pada platform Investree, pionir fintech lending yang telah berekspansi ke Filipina dan Thailand ini bertekad untuk memperluas edukasi dan literasi tentang pendanaan melalui fintech lending kepada masyarakat dan perempuan dengan aneka profesi, baik yang sekolah, bekerja, ataupun ibu rumah tangga. Salah satunya, pada 8 Maret lalu, Investree berpartisipasi dalam acara Women Leaders Forum yang diselenggarakan oleh Katadata Perempuan.

VP Institutional Funding Investree, Dhannie Ullyza Zawir, mengisi sesi “Woman’s Financial and Investment Attitude”. Sedangkan Chief Marketing Officer Investree, Astranivari, mengisi sesi “Breaking the Glass Ceiling”. Partisipasi Investree di sini menjadi inisiatif awal dari kampanye #WanitaTumbuhBerdaya yang Investree galakkan sepanjang 2022. 

Tak hanya itu, Investree juga merilis video #WanitaTumbuhBerdaya yang dapat disaksikan di sini. Intinya, perempuan akan menjadi fokus Investree sepanjang 2022. Bersama dengan regulator dan asosiasi, Investree akan memperbanyak kegiatan mulai dari Instagram Live, webinar, talkshow, sampai workshop yang berguna memperkaya pengetahuan masyarakat tentang perempuan dan pendanaan.

Sebab tak bisa dipungkiri, pendanaan menjadi cara terbaik bagi perempuan untuk menumbuhkan pendapatannya. Berinvestasi atau melakukan pendanaan sangat bermanfaat untuk mewujudkan tujuan jangka panjang yang mungkin dimiliki oleh seorang perempuan sebagai roda penggerak ekonomi keluarga. Dan mendanai melalui platform fintech lending bisa menjadi alternatif atau solusi bijak. Yang penting, pilih yang sudah terdaftar/berizin di Otoritas Jasa Keuangan. 

 

 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU