33 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Mulai VET hingga ASIX Milik Anang, Kripto Lokal Ini Segera Listing di Indodax

JAKARTA, Duniafintech.com – Token kripto lokal, ASIX, tinggal menghitung hari untuk diperjualbelikan di Indodax. ASIX milik pesohor Anang Hermansyah ini akan melantai di
Indodax pada 3 Maret 2022.

Dari keterangan yang beredar, Indodax mengumumkan ada empat aset kripto yang akan ditambahkan ke marketplace kripto tersebut. Salah satunya adalah ASIX.

“Dengan senang hati kami mengumumkan empat aset kripto baru yang akan ditambahkan ke Marketplace Indodax,” demikian bunyi pengumuman Indodax yang juga tersiar di blog
resminya, dikutip dari Antara.

Keempat kripto yang bakalan listing tersebut ialah ASIX Token (ASIX), VeChain (VET), Convex Finance (CVX) dan Kunci Koin (KUNCI).

“VET, CVX, KUNCI dan ASIX merupakan aset kripto pilihan manajemen Indodax yang telah melalui tahap Due Diligence,” sambungnya.

Sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung industri kripto di dalam negeri. Dikatakannya, ASIX punya potensi pengembangan proyek tersebut.

“Jadi kita melihat proyek ASIX ini menjadi salah satu proyek yang kita lihat asli dari Indonesia dan didukung oleh banyak tokoh-tokoh publik maupun juga dari sisi developer di Indonesia. Jadi kita cukup tertarik untuk mendukung projek ini dengan menyediakan Indodax sebagai tempat perdagangannya,” kata Oscar dalam keterangannya, Selasa (22/2/2022).

Sementara itu, pendiri token kripto ASIX, Anang Hermansyah mengatakan, dirinya senang atas pengumuman dari Indodax, dan pihaknya akan segera memberikan pengumuman resmi.

“Jadi pertanyaan-pertanyaan sudah terjawab buat teman-teman semua kapan, kapan ASIX token akan ada di Indodax. Tanggal 28 nanti mas Oscar akan memberikan pengumuman resmi. Sekali buat teman-teman terima kasih atas doa-doanya,” kata Anang.

Harus Cermat Pilih Kripto Lokal

Di sisi lain, Hype aset kripto lokal semakin tinggi pada awal 2022. Momentum ini dimanfaatkan oleh developer lokal untuk berlomba-lomba merilis project yang rata-rata mendukung ekosistem Metaverse, NFT marketplace, dan P2P gaming atau game play-to-earn.

Dikutip dari Liputan6.com, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda kembali mengingatkan masyarakat untuk tepat memilih aset kripto lokal sebagai salah satu instrumen investasi.

Pemilihan kripto lokal bisa dilihat dari whitepaper. Ada berbagai dokumen yang menjelaskan profil dan kinerja tim, tata kelola model bisnis, teknologi dan skalabilitas sistem blockchain yang digunakan, dan bagaimanadana yang terkumpul dari investor akan digunakan.

“Whitepaper harus menyertakan tidak hanya deskripsi teknis secara detil project, tetapi juga rencana pengembangan. Idealnya, sebuah rencana kerja secara mendalam untuk 1-2 tahun ke depan, dan juga menyertakan paling tidak versi beta-launch,” ujar dia lewat keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).

Jika beberapa proses yang dituliskan dalam roadmap sudah terselesaikan, pastikan untuk menjelaskannya dalam whitepaper. “Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan positif oleh para investor,” kata Manda.

Dalam pembangunan ekosistem, developer akan menawarkan aset kripto utilitas sebagai sarana pengembangannya, maka dari itu ada istilah IDO (Initial DEX Offering) dan ICO (Initial Coin Offering) sebagai metode crowdfunding modal atau dana untuk peluncuran dan pengembangan proyek.

Kedua metode tersebut sering dikaitkan dengan konsep IPO (Initial Public Offering) pada perusahaan yang melantai di bursa saham.

“Banyak pengembang aset kripto yang memanfaatkan ketidak tahuan masyarakat. Mereka aji mumpung dengan hype kripto saat ini untuk menawarkan project prematur dengan menjual token utilitas demi mendapatkan uang dari investor retail yang polos. Padahal, bisa saja tokentersebut hanyalah bukti kepemilikan janji project yang sama sekali belum berwujud,” ungkapnya.

 

 

 

Penulis: Kotributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE