26.7 C
Jakarta
Jumat, 15 November, 2024

Muncul Kripto Anak Bangsa, ABI: Value yang ditawarkan Apa?

JAKARTA, duniafintech.com – Dunia kripto tengah diramaikan dengan pemberitaan mengenai token anak bangsa yang digawangi oleh musisi sekaligus politisi Anang Hermansyah, yaitu ASIX Token. Promosi token baru ini pun didukung sejumlah selebriti kenamaan.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Asih Karnengsih menyambut baik keberadaan token-token baru ini, selama sejalan dengan regulasi yang ada.

“Pandangan saya terhadap koin lokal adalah sah-sah saja, selama mereka bisa comply dengan regulasi yang ada,” katanya kepada Duniafintech.com, ditulis Jumat (18/2).

Hanya saja, dia menggarisbawahi bahwa token baru yang muncul harus dapat dipertanggungjawabkan kepada investornya dengan menawarkan values atau projek yang akan dikembangkannya.

Pasalnya, menurut Asih, belakangan telah banyak muncul koin-koin lokal, namun tanpa projek yang jelas. Sehingga, makin membuat stigma aset kripto menjadi buruk di tengah masyarakat.

“Hal yang saya rasa juga harus dipahami oleh developer koin di Indonesia adalah values apa yang bisa ditawarkan koin mereka untuk pasar, apa yang membuat mereka berbeda dengan koin-koin yang sudah ada,” ujarnya.

“Karena ada pertanggungjawaban yang harus dimiliki developer terhadap hodlers-nya. Stigma kripto sudah cukup banyak di masyarakat, developer koin di Indonesia harus bisa bekerjasama menghapus stigma tersebut,” tambahnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan terkait munculnya aset kripto buatan anak bangsa, menjadi bukti pergerakan inovasi developer lokal dalam memanfaatkan teknologi blockchain. 

“Para developer lokal sudah melihat potensi yang besar dari market aset kripto dan ekosistemnya, seperti NFT, DeFi, GameFi dan lainnya,” katanya.

Market investasi aset kripto di Indonesia sendiri dilihat sebagai pasar yang potensial, terlebih sudah ada lebih dari 11 juta investor dengan jumlah volume trading harian sepanjang tahun 2021 telah mencapai Rp 859,4 triliun atau rata-rata Rp 2,35 triliun per hari. 

Pertumbuhan di tahun 2022 akan terus terjadi, baik dari sisi jumlah investor dan transaksi.

Namun, sama seperti Asih dia menegaskan perlunya project aset kripto lokal yang menarik. Menurutnya, jika dari developer sendiri sudah memiliki roadmap dan utilitas, serta implementasi yang jelas, akan ada banyak potensi yang bisa diraih.

“Mulai terciptanya industri yang kompetitif dan sehat, menarik lebih banyak minat investor, meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital hingga membangun ekosistem blockchain di Indonesia,” tuturnya.

Dia melanjutkan, selain terus mengembangkan teknologi dan inovasi, developer lokal juga harus mementingkan sisi edukasi. Banyak masyarakat yang belum paham mengenai aset kripto yang memanfaatkan teknologi blockchain ini. 

Menurutnya, untuk menciptakan industri yang sehat, pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait harus terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar memahami aset kripto lebih baik, dan tidak lekas percaya kepada tawaran-tawaran investasi yang bisa merugikan.

“Salah satu bentuk literasi yang perlu dibangun, bahwa investasi aset kripto juga memiliki peluang dan risiko yang tinggi, sehingga butuh pertimbangan yang matang dalam membuat keputusan jual-beli aset dan tak dipengaruhi oleh pihak manapun. Masyarakat harus memastikan jenis aset kripto yang legal ditetapkan oleh Bappebti dan transaksi di pedagang fisik aset kripto yang resmi,” pungkas Manda.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU