27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Naik 150% Dalam Sebulan, Cardano (ADA) Jadi Crypto Terbesar Nomor 3

Cardano atau ADA token baru saja mencatatkan harga tertingi Rp43.000. Meski sudah mengalami masa resisten, token ADA menjadi kripto terbesar nomor 3 setelah Bitcoin dan Altcoin.

Dalam sepekan terakhir, token ADA naik 50%. Ada kepercayaan yang berkembang bahwa kemajuan teknologi barunya berkembang. Ini akan memberikan keuntungan untuk sistem DeFi.

Investor sudah menempatkan posisi di token ADA untuk upgrade “Alonzo”, yang dijadwalkan akan dirilis pada 12 September.Pembaruan Alonzo akan membawa fungsionalitas.

ADA adalah salah satu mata uang kripto yang paling banyak dicari oleh para trader baru. Harganya masih relatif rendah dan pemasaran yang sangat baik. ADA bisa saja sebagai “pembunuh Ethereum” yang potensial.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Holochain, Mekanisme, dan Tokennya

Baca Juga : Mengenal Proyek Blockchain Solana, Bisakah Menyaingi Ethereum?

Penjelasan tentang Cardano (ADA)

Cardano adalah platform blockchain dengan fitur yang lebih canggih daripada protokol lain yang sudah dirilis sebelumnya. Sebagai yang pertama berkembang dari filosofi ilmiah, para tim peneliti ahli dari berbagai negara sengaja dida-tangkan untuk mende-konstruksi konsep kriptografis yang ada. Kemudian menciptakan sesuatu yang baru dalam lingkup algoritma Proof-of-Stake-nya.

Hasil dari penelitian tersebut adalah Ouroboros. Ouroboros adalah inti dari platform Cardano. Yang berarti sebuah algoritma yang menggunakan protokol Proof of Stake untuk menambang koin. Protokol ini disesuaikan untuk mengurangi penggunaan energi dan waktu untuk membuat koin baru.

Banyak orang berpikir bahwa Cardano dan ADA merupakan hal yang sama, namun terdapat perbedaan antara keduanya. Cardano adalah nama blockchain yang memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima dana. Sedangkan, ADA adalah sebutan untuk aset kripto dari Cardano.

Mirip dengan Ethereum, Cardano adalah platform smart contract. Namun, Cardano menawarkan skala-bilitas dan keamanan melalui arsitektur berlapis. Proyek Cardano dimulai pada tahun 2015 oleh Input-Output Hong Kong (IOHK). Perusahaan di balik pengem-bangannya ini dikelola oleh salah satu pendiri BitShares dan Ethereum, yaitu Charles Hos-kinson.

Cardano Alonzo Hardfork

Hard fork Alonzo adalah peningkatan besar pada jaringan Cardano yang melihat implementasi fungsionalitas kontrak pintar. Kontrak pintar adalah bagian dari kode komputer yang secara otomatis berjalan ketika kondisi tertentu yang telah ditentukan terpenuhi.

Setelah pembaruan Alonzo, siapa pun akan dapat membuat dan menerapkan kontrak pintar mereka sendiri di blockchain Cardano. Ini membuka jalan bagi aplikasi desentralisasi asli (dapps).

Pembaruan sistem, akan full launch pada kuartal ketiga, menandakan berakhirnya era Shelley di Cardano dan awal dari fase Goguen.

Baca Juga : Pinjaman Online Amartha, Platform Pendanaan untuk Pelaku UKM di Desa

Baca Juga : KoinWorks, Fintech P2P Lending yang Menjembatani Investor

Tidak ada tanggal yang pasti untuk akhir dari hard fork Alonzo. Meskipun demikian, pengembang di seluruh jaringan telah bekerja keras pada testnets dan tetap berpegang pada peta jalan atau roadmapnya.

Prediksi Harga ADA

upgrade adalah salah satu penentu kenaikan harga yang drastis di masa depan. Karena upgrade jaringan blockchain membbuat banyak investor tertarik dan membuat jaringan yag lebih efisien.

Inilah mengapa harga ADA sudah melambung, setelah menjalani upgrade beberapa waktu lalu. Selanjutnya, ADA masih akan terus melakukan upgrade.

Namun, dalam beberapa pekan ini, akhir Agustus dan awal September 2021, ADA diprediksi masih akan mengalami sedikit koreksi. Setelah melewati fase koreksinya, ADA akan kembali meningkat.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU