JAKARTA – Nasdaq anjlok alias terpantau menyusut pasca tak mampu menahan tekanan dari saham Nvidia.
Penyusutannya cukup signifikan mencapai 1,4%.
Para investor turut menilai hasil pendapatan terbaru produsen chip tersebut yang mengalami penyusutan.
Hal sama juga dialami S&P500 yang tergelincir 0,6%.
Hal berbeda dialami Dow Jones Industrial Average yang cenderung mendatar.
Diantaranya, investor Wall Street mengatakan, kedepan keberlanjutan perdagangan teknologi dan AI akan berlangsung lebih luas.
Bagi investor, fokus utamanya adalah jadwal pengiriman chip Blackwell milik Nvidia dan pembaruan mengenai permintaan untuk AI yang perlu mendapat perhatian lebih.
Nasdaq Anjlok, Saham Nvidia Diharapkan Beri Kejutan
Banyak investor yang berharap, ditengah keterpurukan tersebut, Nvidia mampu bangkit dan memberikan kejutan.
Diantaranya, Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth Management, berharap, Nvidia akan mampu membalikkan kondisi dan kembali dengan kejutan.
Alasannya kata Hogan, Nvidia memiliki pelanggan yang besar dan sudah banyak yang membelanjakan chip mereka untuk Nvidia.
Peluangnya kata Hogan, semua perusahaan hyperscaler sudah berbicara tentang jumlah besar pengeluaran modal untuk GPU yang mereka butuhkan guna melanjutkan strategi AI mereka.
“Perusahaan ini cukup konsisten,” kata Hogan.
Hogan menilai Nvidia merupakan perusahaan yang memiliki aset besar berupa pelanggan yang banyak.
“Mereka terus menuntut,” sebut Hogan.
Menurut Hogan, sejumlah saham teknologi yang juga diperdagangkan lebih rendah pada hari Rabu lalu.
Terutama antar sesama anggota “Magnificent Seven” seperti Amazon, Google, dan Microsoft semuanya berada di zona merah.
Hal berbeda dialami Nordstrom yang berhasil menaikkan posisi dengan capain sebesar 7%.
Hal itu terpantau setelah para pengecer memberikan laporan terkait pendapatan kuartal kedua yang melampaui ekspektasi.
Selanjutnya, kabar menggembirakan yang datang dari pengembang semikonduktor Ambarella yang mengalami kenaikan drastis.
Ia berhasil memberikan melonjak hampir 11% berkat panduan pendapatan yang optimis untuk kuartal ketiga.
Warren Kembali Jual Aset
Warren terpantau kembali menjual sahamnya senilai US$982 juta.
Ini melanjutkan tren penurunan investasi konglomeratnya di bank terbesar kedua di AS ini.
Sejak pertengahan Juli lalu, Berkshire Hathaway telah memangkas kepemilikannya sebanyak hampir 13% melalui serangkaian penjualan.
Pengajuan regulasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett sejak beberapa waktu terakhir secara berulang terus menjual sahamnya.
Konglomerat tersebut menjual lebih dari 24 juta saham senilai US$981,9 juta pada sesi sebelumnya.