JAKARTA, 20 Desember 2024 – Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mencatatkan rekor harga tertinggi baru dalam waktu singkat. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin saat ini berada di kisaran US$105.053,06 per keping, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$106.000.
Bitcoin pertama kali menembus level psikologis US$100.000 per keping pada 11 Desember 2024. Padahal, pada Oktober lalu, harganya masih berada di level tertinggi sepanjang masa (ATH) pada 2021, yakni US$72.000 per keping. Dalam dua bulan saja, Bitcoin telah mencetak rekor baru.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Bitcoin
Ada beberapa alasan di balik tren bullish Bitcoin menjelang akhir 2024:
-
Pengurangan Pasokan melalui Halving
Pada April 2024, Bitcoin mengalami proses halving, yang mengurangi imbalan bagi penambang aset kripto. Halving adalah proses yang terjadi setiap empat tahun sekali, yang mengurangi jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan dan menciptakan kelangkaan pasokan. Situasi ini memicu tekanan beli dan mendorong harga Bitcoin ke level lebih tinggi.
-
Regulasi yang Mendukung
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS serta penunjukan Paul Atkins—yang pro-kripto—sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggantikan Gary Gensler memberikan dampak positif. Kebijakan ini mengurangi ketidakpastian regulasi, sehingga menarik lebih banyak investor untuk masuk ke pasar kripto.
-
Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di penghujung tahun ini memberikan angin segar bagi aset berisiko seperti kripto. Hal ini turut menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin.
Kepemilikan Bitcoin di Berbagai Negara
Bitcoin tidak hanya diminati oleh investor individu dan perusahaan, tetapi juga oleh pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah AS menjadi pemegang Bitcoin terbesar di dunia dengan kepemilikan lebih dari 213.297 BTC, sebagian besar berasal dari penyitaan kasus kriminal di negaranya, menurut data CoinGecko.
Selain pemerintah, sejumlah negara memiliki tingkat populasi tinggi dalam kepemilikan kripto. Berikut ini beberapa negara dengan tingkat kepemilikan Bitcoin tertinggi:
-
Uni Emirat Arab (UEA)
Sekitar 30,4% dari total populasi UEA memiliki kripto. Dukungan pemerintah yang ramah terhadap industri kripto menjadikan UEA sebagai negara dengan tingkat kepemilikan tertinggi di dunia, sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Kekayaan Kripto Henley & Partners 2023.
-
Vietnam
Di Asia Tenggara, Vietnam memimpin dengan 21,2% dari total populasi memiliki Bitcoin. Tidak adanya pajak untuk kepemilikan kripto menjadi salah satu daya tarik utama. Selain itu, banyak penduduk Vietnam yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional, sehingga mereka memanfaatkan kripto sebagai alternatif.
-
Filipina dan Singapura
Negara-negara ini juga memiliki tingkat kepemilikan Bitcoin yang tinggi, terutama di kalangan masyarakat yang mencari alternatif layanan keuangan.
Negara dengan Pemilik Bitcoin Terbanyak
Jika dihitung berdasarkan jumlah aktual pemilik kripto, berikut daftar negara dengan jumlah pemilik terbanyak:
- India: 93 juta orang
- China: 59 juta orang
- Amerika Serikat: 52 juta orang
Tren ini menunjukkan bahwa adopsi kripto semakin luas, baik di negara maju maupun berkembang. Dengan berbagai faktor yang mendukung, Bitcoin diprediksi akan terus menarik perhatian global.