Net Interest Margin adalah marjin bunga bersih, yakni ukuran untuk membedakan antara bunga pendapatan yang diperoleh bank atau lembaga keuangan dan jumlah bunga yang diberikan kepada pihak pemberi pinjaman.
Istilah ini sendiri mungkin sangat jarang terdengar oleh masyarakat. Padahal, Net Interest Margin (NIM) merupakan istilah ini sangat penting bagi dunia perbankan untuk mendukung berjalannya sistem perbankan yang berkualitas.
Pengertian Net Interest Margin bank ini hampir sama dengan margin kotor perusahaan non-finansial sehingga harus dihitung secara akurat. Biasanya, NIM dinyatakan sebagai persentase dari apakah lembaga keuangan memperoleh pinjaman dalam periode waktu tertentu dan aset lainnya dikurangi bunga yang harus dibayar atas dana pinjaman, dibagi dengan jumlah rata-rata atas aktiva tetap pada pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tersebut.
Pengukuran itu pun digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam pengelolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Adapun pendapatan bunga bersih bisa dihitung dengan cara bunga dikurangi beban bunga sehingga jika semakin besar rasio, akan semakin mempengaruhi peningkatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola oleh bank.
Tujuan Net Interest Margin
Istilah NIM ini dalam penerapannya bertujuan untuk melakukan evaluasi bank dalam mengelola risiko yang mungkin terjadi pada suku bunga. Apabila suku bunga berubah, pendapatan dan biaya bunga juga akan berubah.
NIM juga sangat berkaitan erat dengan kemampuan bank dalam melakukan manajemen untuk mengelola aktiva produktif sehingga mampu menghasilkan bunga bersih. Sebagaimana diketahui, bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Karena itu, semakin besar rasio, akan membantu peningkatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank.
Penghitungan itu nantinya akan digunakan sebagai strategi dalam mewujudkan bank yang sehat dan terhindar dari berbagai masalah yang mungkin terjadi. Apabila sebuah bank sudah mampu mengelola aktiva produktifnya hingga menghasilkan bunga bersih, itu berarti kemampuan manajemen bank itu sudah berjalan dengan baik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi NIM
Terdapat sejumlah faktor yang harus diperhatikan dan sangat menentukan bagaimana NIM bekerja, di antaranya:
- Nilai Pendapatan Bunga
- Nilai Beban Pokok
- Nilai Aset Produktif
Sebagaimana perusahaan sehat lain di seluruh dunia, bank pun harus berupaya dalam meningkatkan pendapatan sebesar-besarnya dan menekan beban pokok serendah-rendahnya dengan nilai aset yang akan meningkat dengan sendirinya.
Akan tetapi, di Indonesia, beberapa tahun ini NIM ditentukan oleh sumber dana bank, yakni penurunan bunga deposito yang dibandingkan dengan bunga kredit. Penurunan bunga deposito lebih banyak ketimbang bunga kredit sehingga adanya potensi NIM merangkak naik.
Akan tetapi, apabila penurunan bunga kredit lebih besar, nilai NIM dapat tergerus. Di samping itu, faktor lain yang juga mempengaruhinya, yaitu perbaikan rating investasi Indonesia dan juga kondisi likuiditas perbankan.
Rumus NIM Menurut Bank Indonesia
Untuk mengetahui nilai dari NIM, bisa dengan sebuah rumus Net Interest Margin Bank Indonesia yang akan mengukur seberapa besar pendapatan bunga bersih dibandingkan dengan aset produktif perusahaan.
NIM = Pendapatan Bunga : Aktiva Produktif
Untuk memahami rumus di atas, petnting untuk mengetahui apa itu pendapatan bunga bersih. Sederhananya, pendapatan bunga bersih merupakan pendapatan bunga dikurangi beban pokok, sementara aset produktif adalah aset yang mampu menghasilkan pendapatan bunga tersebut.
Adapun aset yang mampu menghasilkan bunga adalah aset yang disalurkan kembali ke dalam bentuk kredit, surat berharga, obligasi, penempatan dana antar bank, dan lainnya, sehingga mampu menghasilkan pendapatan.
Contoh Formula Net Interest Margin
Agar dapat menghitung NIM sesuai dengan rumus yang sudah disepakati maka perlu untuk mengetahui aset produktif perusahaan yang tertera pada laporan posisi keuangan di bagian Aset, sementara untuk pendapatan bunga bisa dilihat pada laporan laba rugi perusahaan.
Dari situlah akan diperoleh berapa nominal aktiva produktif di laporan keuangan bank dan juga pendapatan bunga bersih.
Dengan mengetahui dua hal ini, cara mendapatkan NIM yang akurat adalah membagi Pendapatan Bunga dengan Aktiva Produktif.
Net Interest Margin pada Bank di Indonesia
NIM pada Bank Indonesia saat ini berpotensi menurun sehingga pendapatan non bunga perlu ditingkatkan untuk tetap menjaga kinerja bank yang sehat. Penurunan ini terkait dengan peningkatan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai CKPN terkait potensi peningkatan risiko kredit perbankan.
Peningkatan CKPN ini akan berpengaruh terhadap perolehan pendapatan laba bersih. Akan tetapi, nilai NIM perbankan di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Net Interest Margin pada Bank Syariah
Adapun penghitungan Net Interest Margin di Bank Syariah Indonesia juga tidak jauh berbeda. Terlebih lagi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang menyerang secara global, NIM pada Bank Syariah hampir sama dengan NIM bank konvensional dan lebih baik dibandingkan dengan NIM negara-negara tetangga Asia Tenggara.
Perbedaan Net Interest Margin dan Net Interest Income
Perbedaan NIM dengan Net Interest Income atau pendapatan bersih adalah rasio NIM diperoleh dari pembagian antara bunga pendapatan yang diperoleh bank dengan jumlah bunga yang diberikan kepada pihak pemberi pinjaman.
Sementara itu, Net Interest Income diperoleh dari selisih antara pendapatan yang dihasilkan dari aset yang mengandung bunga dengan biaya pembayaran kewajiban yang dibebani bunga.
Perbedaan Net Interest Margin dan Interest Spread
Untuk diketahui, perbedaan mendasar NIM dengan Interest Spread berada pada pendapatan bunganya. Interest Spread sendiri merupakan selisih penerimaan bunga dengan pengeluaran bunga, sementara NIM adalah hasil bagi dari pendapatan bunga dengan aktiva produktif.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra