26.1 C
Jakarta
Jumat, 17 Januari, 2025

Nggak Nyangka! Mantan Karyawan Apple Raup Rp2,4 Miliar dari Modus Donasi Palsu

JAKARTA, 17 Desember 2024 – Enam mantan karyawan Apple menghadapi dakwaan atas dugaan penipuan dengan modus donasi palsu. Total dana yang berhasil mereka kumpulkan disebut mencapai sekitar US$152 ribu atau setara Rp 2,4 miliar.

Kejaksaan Santa Clara County, Amerika Serikat, mendakwa enam individu, yaitu Siu Kei (Alex) Kwan, Yathei (Hayson) Yuen, Yat C (Sunny) Ng, Wentao (Victor) Li, Lichao Ni, dan Zheng Chang. Kwan diduga menjadi otak dari skema penipuan ini.

Modus Operandi Penipuan Mantan Karyawan Apple

Menurut laporan, Kwan meminta kelima rekannya memberikan donasi kepada dua badan amal yang dia kelola sebagai CEO, yaitu American Chinese International Cultural Exchange (ACICE) dan Hop4Kids. Donasi tersebut dilakukan melalui platform pihak ketiga bernama Benevity, yang menawarkan program pendampingan dana dari Apple dengan kontribusi tambahan sebesar 100% hingga 200% dari jumlah donasi awal.

Setelah donasi dilakukan, Kwan mengembalikan uang yang disumbangkan oleh rekan-rekannya. Namun, ia tetap mengantongi dana pendamping dari Apple. Selain itu, Kwan juga menyiapkan dokumen pajak yang telah dimanipulasi untuk memanfaatkan keuntungan tambahan dari skema ini.

Kerugian yang Ditimbulkan

Berdasarkan keterangan jaksa, dana yang berhasil diambil dari Apple mencapai US$152 ribu. Dari jumlah tersebut, lebih dari US$100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar digunakan oleh para terdakwa untuk mendapatkan pengurangan pajak dalam laporan mereka.

Proses Hukum yang Berlanjut

Saat ini, tanggal sidang untuk penetapan dakwaan belum diumumkan. Namun, jika terbukti bersalah, keenam mantan karyawan tersebut terancam hukuman penjara, ganti rugi, serta denda.

Jaksa Distrik Jeff Rosen menyatakan komitmen pihaknya untuk memberantas penipuan yang terjadi di komunitas teknologi. Ia juga mengapresiasi Apple atas kerja sama yang diberikan dalam mengungkap kasus ini.

“Kami sangat menghargai langkah Apple yang secara aktif bekerja sama dengan kantor kami untuk mengungkap kasus penipuan ini,” ujar Rosen dalam pernyataannya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU